Lihat ke Halaman Asli

Febri Romadon

Traveler, Fintech Enthusiast, Digital Marketer

Pendakian Gunung Batur Bali

Diperbarui: 29 Agustus 2021   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Memang bukan termasuk jenis gunung tinggi layaknya gunung Semeru atau gunung Agung hingga ketinggian lebih dari 3.000 mdpl. Namun jangan dianggap enteng, trekking gunung Batur yang nanjak tanpa ujung membuat nafas mu terasa berat. Lupakan dulu pekerjaan hingga aplikasi toko mu. 

Perjuangan berat pun terbayarkan dengan pemandangan indahnya Danau Batur dengan backgorund gunung Abang dan puncak gunung Agung. Bahkan tanpak puncak gunung Rinjani nan cantik diufuk timur. Keindahan makin menawan dengan adanya danau Batur yang luas dari ketinggian. 

Tak berhenti disitu, momen paling ditunggu tunggu saat berada dipuncak Gunung Batur adalah menanti munculnya matahari terbit atau sunrise. Memang tak setiap hari momen golden sunrise bisa dinikmati di puncak Batur. 

Keindahan pemandangan langit membuat diri lupa akan cuaca dingin yang kerap menerpa tubuh. Seakan akan mata terhipnotis oleh munculnya sinar emas kemerahan dengan gradasi warna langit khas golden sunrise.

Gunung Batur termasuk gunung aktif yang sedang istirahat. Tampak beberapa sauna muncul dibeberapa titik pada lereng jurang tepat kaldera puncak gunung. Tidaklah berbahaya, namun kita sebagai pendaki tetap waspada akan himbauan dan jalur traking yang sempit dan penuh kehati-hatian. 

Jalur yang didominasi dengan bebatuan dan pasir, membuat pendaki diwajibkan memakai sepatu gunung. Saat dipuncak, tetap memperhatikan pijakan kaki saat mengabadikan momen, karena jurang terjal dikanan kiri menemani mu sepanjang perjalanan dipuncak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline