Lihat ke Halaman Asli

Pendampingan Gizi Atlet Cabang Olahraga Atletik di Semarang

Diperbarui: 13 Mei 2024   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Semarang - Mahasiswa Gizi Universitas Negeri Semarang melakukan asuhan gizi terpadu terhadap atlet di Pandanaran Athletic Center yang berlokasi di GOR Tri Lomba Juang, Pandanaran, Semarang. Tim ini terdiri dari 5 orang mahasiswa yaitu Afifa Ghina Athaya, Yola Agnisa Fandra, Lia Diana Putri, Febiana Kamelia Putri, dan Nurul Risqina Kautsarani.

Proses pendampingan berlangsung selama 2 minggu dimulai sejak 2 hingga 18 Mei 2024. Pendampingan gizi dilakukan terhadap 10 orang atlet atletik dari berbagai nomor lari. Setiap mahasiswa bertanggung jawab untuk melakukan asuhan gizi kepada 2 orang atlet. Atlet yang mengikuti program pendampingan ini berasal dari beberapa nomor lari yaitu lari sprint, lari gawang, lari 400 m, dan jalan cepat.

"Latihan dilakukan setiap hari senin hingga jumat pada sore hari. Kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi dua yaitu latihan berat (senin, rabu, jumat) dan latihan penguatan (selasa dan kamis). Secara umum proses latihan diawali dengan pemanasan, joging, dan koordinasi, " ungkap Paryanto selaku pelatih utama Pandanaran Athletic Center.

Rangkaian kegiatan ini meliputi pengukuran antropometri, wawancara atlet, observasi kegiatan latihan, penentuan diagnosis gizi, perencanaan dan implementasi intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi. Bentuk intervensi gizi yang diberikan mahasiswa adalah konseling gizi bagi para atlet. Materi konseling gizi yang diberikan menyesuaikan permasalahan gizi tiap atlet dan mengacu pada Prinsip Gizi Seimbang. 

Media yang digunakan untuk membantu proses konseling adalah leaflet. Leaflet yang disusun oleh mahasiswa telah dilengkapi dengan informasi tentang gizi, pangan, dan contoh menu makan sehari. Selain itu, proses konseling gizi ini juga memberikan motivasi bagi atlet untuk menerapkan perubahan yang disepakati saat konseling gizi.

Proses pendampingan diakhiri dengan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan dan penilaian kondisi atlet setelah diberikan intervensi gizi. 

"Kegiatan asuhan gizi ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan bagi para atlet yang didampingi. Pengetahuan yang diberikan berkaitan dengan kebutuhan gizi bagi atlet khususnya atlet usia remaja. Hal tersebut sangat penting dilakukan mengingat atlet remaja memiliki kebutuhan energi yang besar untuk menunjang pertumbuhan dan kegiatannya sehari-hari," ucap Ghina.

"Kegiatan pendampingan gizi pada atlet penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik yang didapatkan dari dukungan makanan sehari -- hari. Hal ini dapat berkontribusi terhadap pemenuhan asupan atlet yang dapat memberikan dampak terhadap performa atlet," tutup Febi.

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline