Lihat ke Halaman Asli

Resensi Film 172 days

Diperbarui: 9 November 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pengarang : Nadzira Shafa
Sutradara : Hadrah Daeng Ratu
Skenario : Archie Hekagery
Produser : Chand Parwez Servia
Berdasarkan : Nadzira Shafa
Pemeran : 1. Yasmin Napper sebagai Nadzira Shafa
2. Bryan Domani sebagai Ameer Azzikra
3. Yoriko Angeline sebagai Intan
4. Amara Sophie sebagai Niki
5. Abun Sungkar sebagai Abun
6. Adhitya Putri sebagai Kak Bella
7. Ridwan Ghany sebagai Aa Herman
8. Cindy Fatika Sari sebagai Ummi Zira
9. Tengku Firmansyah sebagai Abi Zira
10. Meisya Siregar sebagai Ummi Yuni
11. Hamas Syahid sebagai Muhammad Alvin Faiz
12. Oki Setiana Dewi sebagai Ustadzah Oki
13. Messi Gusti sebagai Zira kecil
14. Alfie Alfandy sebagai Mang Amas
15. Uli Herdinansyah sebagai dokter Amer
16. Lula Kamal sebagai dokter kandungan
17. Nadzira Shafa sebagai ibu muda di masjid
18. M.N. Qomarruddin sebagai ustad galak
19. Jerry Likumahwa sebagai DJ di diskotik
Penata musik : Tya Subiakto
Sinematografer : Adrian Sugiono
Penyunting : Aline Jusria
Film Produksi : Starvision
Tanggal rilis : 23 November 2023
Durasi : 103 menit
Bahasa : Indonesia
Negara : Indonesia
Kisah cinta yang singkat (172 days)
Seorang gadis bernama Nadzira Shafa tumbuh di lingkungan agamis. Namun, karena
suatu momen yang terjadi di sekolah, yaitu ketika ayahnya meninggal, Zira mulai
mempertanyakan tentang agamanya. Lalu ia bergaul dengan Niki yang sering mengajaknya
berpesta, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba. Hingga ia mulai meninggalkan
agamanya dan bahkan sempat membenci Islam.
Namun suatu ketika, Zira memutuskan untuk berhijrah demi menjalani kehidupan yang
lebih baik tepat setelah terjadi kecelakaan yang menimpa dirinya. Dalam proses hijrahnya, Zira
mulai mendalami ilmu agama dengan bimbingan sang kakak, Bella. Zira kerap kali hadir dalam
majelis pengajian dengan sang kakak.
Hingga pada suatu hari di tempat pengajian tersebut, Zira berjumpa dengan seorang
ustad bernama Ameer Azzikra. Ameer yang merupakan putra dari seorang ulama dan
pendakwah terkenal di Indonesia, Ustaz Arifin Ilham. Setelah beberapa kali pertemuan, Ameer
mulai mencoba untuk dekat dengan Zira dengan cara meminta akun sosial medianya. Hingga
tak lama, Ameer pun mengajak Zira menikah dengan Ta'ruf. Zira menerima ajakan Ameer dan
keduanya memutuskan untuk menikah.
Kehidupan pernikahan Zira dan Ameer sangat bahagia Mereka memperlakukan satu
sama lain dengan penuh cinta dan perasaan. Ameer terus membimbing Zira agar menjadi istri
yang baik untuk agama. Buah dari pernikahan mereka adalah kabar bahwa Zira hamil. Namun
ternyata kebahagiaan itu tidak lama, Zira dikabarkan mengalami keguguran. Hal itu tentu
menjadi pukulan besar bagi keduanya, terutama Zira/
Namun setelah sekian lama mereka melupakan kesedihan itu dan mulai kembali hidup
bahagia, keduanya kembali menghadapi tantangan yang lebih besar.
Salah satu daya tarik utama "172 Days" terletak pada keunggulan visualnya. Sutradara
berhasil menggambarkan setiap emosi karakter melalui pilihan warna, pencahayaan, dan
pengaturan adegan yang brilian. Efek khususnya juga patut diacungi jempol, memberikan
pengalaman sinematik yang tak terlupakan.
Para aktor dalam "172 Days" memberikan penampilan yang memukau. Dari
ekspresi wajah hingga pergerakan tubuh, setiap detail diperhatikan dengan cermat. Ini tidak
hanya sebuah film, tetapi pengalaman emosional yang memikat.Yang membuat "172 Days"
begitu unik adalah plot twist yang tak terduga. Skenario cerita dikemas dengan begitu rapi
sehingga penonton terus dikejutkan dengan peristiwa mengejutkan. Kejutan-kejutan ini
membuat film tetap menarik hingga detik terakhir.
Dialog yang sederhana dalam film 172 Days seolah menjadi dua sisi yang saling
bersinggungan. Pasalnya, meski mudah dicerna oleh penonton, di sisi lain hal tersebut juga membuat
cerita jadi terkesan melambat.Selain itu, karakter Niki yang diperankan oleh Amara Sophie terasa tidak
memiliki arah yang jelas. Meski merupakan pemeran pendukung, tetap saja ia harus memiliki porsi
yang jelas sehingga kehadirannya bisa diterima dan tidak terkesan mengganggu.
Meski begitu, secara keseluruhan, film 172 Days layak banget untuk disaksikan. Ada banyak
sekali pembelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan hijrah hingga keikhlasan Nadzira menghadapi kehilangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline