Lihat ke Halaman Asli

Febi M. Putri

Penulis Paruh Waktu

Belajar Makna Hidup dari Karya Fiksi

Diperbarui: 21 Juni 2022   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aku suka belajar kehidupan dari karya fiksi. Tokoh, plot, dan latar belakang cerita yang menggugah imajinasi, namun sarat akan makna. Buku terakhir yang aku baca berjudul The Alchemist karya Paulo Coelho, penulis berkebangsaan Brazil yang telah mencicipi asam garam kehidupan yang menjadi sumber inspirasi utamanya dalam menulis buku. Novel ini pertama kali diterbitkan di tahun 1998 dan telah disulihbahasakan ke 83 bahasa di dunia. Dahsyat!

             Secara ringkas, buku ini menceritakan seorang penggembala domba yang bermimpi menemukan harta karun di antara piramida-piramida Mesir. Awalnya ia skeptis terhadap mimpinya, namun berbagai pertanda di sekitarnya muncul hingga akhirnya ia memulai perjalanan untuk mencari harta karun tersebut. Perjalanan yang ia lewati begitu berliku dari mulai bertemu peramal Gipsi, bertemu raja tua yang menyamar, dirampok, menjadi asisten di toko kristal, hingga perjalanan yang mengantarkannya bertemu Sang Alkemis yang penuh misteri. Alkemis konon memiliki keahlian mengubah logam jenis apapun menjadi emas.

            Dalam buku ini Paulo Coelho mengibaratkan  manusia adalah alkemis yang senantiasa bertransformasi dalam kehidupannya. Namun, dalam proses transformasi itu begitu banyak tantangan, halangan, dan jalan berliku yang membuat beberapa orang merasa ragu dan akhirnya berhenti. Banyak manusia yang akhirnya menjadi Alkemis yang gagal karena menginginkan proses yang instan tanpa memberatkan. Namun Santiago, seorang anak lelaki yang merupakan tokoh utama dalam buku ini, akhirnya berhasil menemukan harta karun tersebut walaupun dengan proses yang begitu terjal dan seringkali membuatnya berpikir untuk menyerah.

            Kisah ini begitu popular di seluruh dunia hingga kini. Walaupun sekilas seperti kisah yang sederhana, namun buku ini mengandung alur cerita yang memanjakan imajinasi pembaca. Terakhir, tulisan ini akan aku tutup dengan satu quotes yang menurutku paling menarik dari buku ini:

"Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. tapi rasa takut ini menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama." -- Paulo Coelho (The Alchemist)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline