Lihat ke Halaman Asli

Febi M. Putri

Penulis Paruh Waktu

Quarter Life Crisis Seorang Dokter

Diperbarui: 1 Juli 2022   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi krisis dokter (Sumber: SHUTTERSTOCK/smolaw)

Disclaimer: Tulisan ini mengandung opini dan berdasarkan pengalaman pribadi. CMIIW :)

Profesi dokter identik dengan istilah "prestige", terutama di Indonesia. Banyak orang yang masih menanggap begitu lulus dan mendapatkan gelar dokter, sekejap hidup seseorang akan menjadi aman, tentram, dan terjamin. 

Tapi, tahukah kamu bahwa sebenarnya dokter-dokter yang baru lulus ini sangat rentan menghadapi quarter life crisis?

Istilah ini menjadi beken di kalangan anak milenial. Mengutip Wikipedia, "Dalam psikologi populer, quarter life crisis adalah krisis yang melibatkan kecemasan atas arah dan kualitas hidup seseorang yang paling sering dialami pada usia 20-an awal sampai 30-an pertengahan."

Quarter life crisis biasanya dimulai saat seorang dewasa muda menghadapi permasalahan hidup "orang dewasa" untuk pertama kalinya. Masalah ini bisa menyangkut soal karier, percintaan, dan kehidupan sosial. Nah, apakah fenomena ini bisa terjadi pada seorang dokter? Oke, coba aku jelasin dulu, ya.

Untuk mendapatkan gelar seorang dokter, seseorang harus menempuh pendidikan S1 kedokteran rata-rata 5.5 tahun sampai 6 tahun (mencakup preklinik kurang lebih 3.5 tahun dan koas kurang lebih 2 tahun). Ini rata-rata durasi kuliah kedokteran di Indonesia, durasi bisa berbeda-beda tergantung universitas masing-masing. 

Tidak seperti beberapa jurusan lain yang bisa memborong SKS untuk mempercepat waktu kelulusan, kuliah kedokteran tidak bisa dipercepat karena sistem modul atau blok yang sudah diprogramkan setiap semesternya. Apakah durasi ini bisa lebih lama? 

Oh, tentu saja. Ini bisa terjadi kalau seorang mahasiswa mandek di perkuliahan, mengulang stase koas, ataupun enggak lulus-lulus di ujian nasional.

Wow, mahasiwa kedokteran ada ujian nasionalnya? Yes, ada. Setelah rampung menyelesaikan pendidikan di kampus maupun koas di RS, mahasiswa kedokteran tidak bisa langsung lulus begitu saja. Ada ujian nasional yang disebut Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang harus dilewati, dan terkadang menjadi batu sandungan untuk mereka yang ingin meraih gelar dokternya.

Setelah lulus UKMPPD, apakah dokter bisa langsung berpraktek? Oh, tentu tidak. Ada program dokter internship dari Kementrian Kesehatan yang mewajibkan dokter untuk ditugaskan di RS dan Puskesmas yang ditunjuk oleh pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline