Lihat ke Halaman Asli

Ketulusan Ibu Kantin

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, seperti biasa kantin Sekolah dipenuhi oleh anak-anak yang antri sarapan pagi. Meskipun usia  saya lebih dari 2 x lipat usia mereka, tanpa rasa sungkan, saya bergabung dengan kerumunan anak  kecil dan ABG tersebut. Namun, melihat jam masuk kelas sudah mepet, akhirnya saya memilih mundur dan membiarkan si ibu melayani anak-anak itu terlebih dulu.

Saya duduk dan mengamati bagaimana anak-anak memanggil-manggil si Ibu.

"Bu, aku es teh."

Anak lainnya," Bu, ini uangku kembali seribu."

Anak yang berikutnya," Bu, aku nugget dua."

Si ibu melayani anak-anak dengan sabar. Dan yang membuatku heran, adalah dia hafal hampir semua nama anak yang  jajan di situ.

"Es teh Dian? Pagi-pagi kok minum es? Mbok ngga usah pake es?" begitu kata si Ibu kepada anak yang membeli es teh.

" Apa Adit? Kembali seribu? Ya, bentar ya... Tak selesaikan ini dulu," jawaban sabar itu dia berikan buat anak yang lain. Aku tersenyum dan menikmati hiruk-pikuk tersebut.

Setelah kantin agak sepi, aku berdiri mendekat lemari makanan. Dan... Yess.... aku menemukan gorengan kesukaanku yang sudah lama aku tidak memakannya.  Rolade daun singkong.

Tidak terasa saya menghabiskan tiga buah rolade beserta sepiring nasi sayur masakan si ibu.

"Bu, ini enak. Saya habis 3 lho," lapor saya pada si Ibu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline