Lihat ke Halaman Asli

Goodbye Golpout

Diperbarui: 2 Juni 2018   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak beberapa lama lagi masyarakat Jawa Barat akan melangsungkan pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Pesta demokrasi 5 tahunan ini adalah salah satu bentuk penentuan sosok pemimpin yang akan memimpin Jawa Barat 5 tahun kedepan, apakah semakin maju dan atau malah sebaliknya. Dalam hal ini masyarakat sangat menjadi penentu keberlangsungan dan kesuksesan pesta demokrasi tersebut untuk menyalurkan hak suara nya pada saat pencoblosan.

Masyarakat tentunya harus sangat jelih dalam menentukan sikap dalam pencoblosan nanti, karena jangan sampai ada rasa kecewa dan atau menyesali keputusannya dalam memilih, sebab sekali mencoblos untuk 5 tahun kedepan Jawa Barat.

Berkenaan akan berlangsungnya pemilihan kepala daerah Jawa Barat tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 31.735.133 orang. Jumlah itu sudah termasuk 51.514 pemilih dari kalangan disabilitas. Rincian DPT terdiri atas 15.948.112 pemilih laki-laki dan 15.787.021 pemilih perempuan. Mereka tersebar di 627 kecamatan, 5.957 desa/kelurahan, dan akan memilih di 74.944 TPS. (CNNINDONESIA.COM 21 April 2018)

Banyaknya pemilih yang akan ikut serta dalam pesta demokrasi Jawa Barat tentu dapat menjadi pekerjaan rumah bersama bagi seluruh kandidat untuk meyakinkan bahwa program yang disosialisasikannya nyata dan bukan hanya bualan belaka.

Sebab berkaca pada pemilihan kepala daerah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2013 tercatat angka Daftar Pemilih Tetap 2013 sebagai DPT terbanyak sejumlah 32.536.980 dibandingkan dengan DPT 2018 sejumlah 31.735.133, angka tersebut jelas menunjukan telah berkurangnya DPT 2018.

Telah keluarnya jumlah DPT Jawa Barat tahun 2018 sebanyak 31.735.133 tentu tidak serta membuat seluruh kandidat merasa tenang mendekati proses pemilihan pada tanggal 27 Juni 2018, karena bila ditarik mundur kebelakang pada saat pilkada Jawa Barat 2013 ternyata jumlah "GOLPUT" lebih besar dibandingkan jumlah suara terbanyak sebagai pemenang pemilu.

Tercatat jumlah suara yang golput tahun 2013 mencapai 11.823.201 atau sekitar 36,3 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jabar (32.536.980). Jumlah golput itu jauh lebih besar, jika dibandingkan raihan pemenang Pilgub Jabar Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar, 6.515.313 atau 32,39 persen dari total jumlah suara yang sah (20.713.779). (SindoNews.com 3 Maret 2013)

Tentu meroketnya angka golput pada tahun 2013 menjadi suatu hal yang sangat disayangkan, bagaimana tidak seharusnya masyarakat dapat memberikan suaranya dalam pemilihan umum sebagai penentu 5 tahun kedepan, justru seolah masyarakat telah hilang rasa kepercayaannya kepada calon kandidat.

Mungkin bukan tanpa alasan mengapa masyarakat lebih memilih golput ketimbang menyalurkan suaranya dalam pencoblosan, sebab hal tersebut bisa saja terjadi karena masyarakat saat ini sudah jenuh banyaknya janji - janji politik namun tidak ada sedikitpun yang terealisasi dengan baik. Maka dari itu hal tersebut akan menjadi pembelajaran penuh bagi seluruh kandidat yang maju dalam kontestasi pesta demokrasi 5 tahunan Jawa Barat, untuk bagaimana bisa meyakinkan masyarakat menjadi sosok pemimpin Jawa Barat yang Amanah.

Jadi bagaimana bisa meyakinkan masyarakat untuk bisa berkontribusi sepenuhnya dalam memberikan hak suaranya pada pencoblosan tanggal 27 Juni 2018 nanti sehingga tidak ada lagi golput, tentu akan menjadi pekerjaan rumah yang sulit dalam memberikan sebuah keyakinan mutlak kepada masyarakat bahwa pemimpin yang akan dipilih dan terpilih nanti adalah sosok pemimpin Amanah.

Meskipun banyaknya Golput di tahun 2013 namun hal tersebut tak menyurutkan semangat "ABAH ANTON" (Calon Wakil Gubernur Jawa Barat 2018), untuk merangkul mereka yang saat ini minim kepercayaan akan janji - janji politik kampanye. Lantas siapakah ABAH ANTON ? Dan mengapa layak direkomendasikan ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline