Lihat ke Halaman Asli

Dampak Perekonomiam di Era Pandemi di Kabupaten Nganjuk

Diperbarui: 22 Januari 2021   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak asing lagi dengan virus yang satu ini yaitu virus Covid-19 yang mana virus ini pertama kali di temukan di Kota Wuhan China pada akhir Desember 2019. Virus ini hingga detik ini masih menghantui masyarakat khususnya di Indonesia, dalam setiap harinya masyarakat yang terpapar virus Covid-19 selalu mengalami peningkatan. Virus ini memiliki tingkat penularan yang sangat cepat sehingga pemerintah membuat sebuah kebijakan yang mana masyarakatnya harus menerapkan lockdown, physical distancing hingga penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) guna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Virus ini tidak berdampak serius pada kesehatan masyarakat saja melainkan juga mengancam stabilitas perekonomian. Dari keadaan tersebut mengakibatkan terganggunya semua industri bisnis dari berbagai sektor kecuali di bidang kesehatan. Ini akan menjadi tantangan baru bagi masyarakat yang mana masyarakat harus mematuhi kebijakan yang ada, tetapi disisi lain masyarakat juga harus berupaya mengembalikan stabilitas perekonomian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Di tengah ricuhnya kehidupan masyarakat karena merabaknya virus Covid-19 ini membuat setiap orang hidup dalam ke tidak pastian secara global, oleh karena itu kita harus menjadi masyarakat yang mampu berinovasi dengan menciptakan peluang bisnis yang sesui dengan keadaan saat ini. Peluang bisnis yang bisa di lakukan pada saat ini ialah bisnis secara online. Tetapi beda dengan keadaan di Kabupaten Nganjuk ini yang sebelumnya masyarakat Nganjuk adalah seorang pedagang bawang merah dan seorang petani/buruh tani kini masyarakatnya mulai kebingungan dengan adanya kebijakan-kebijakan baru yang di buat oleh pemerintah, yang mana harus menerapkan lockdown dan PSBB. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat Nganjuk tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Selain itu yang bekerja di sektor perdagangan kini mereka tidak bisa melaksanakan jual beli di pasar atupun pengiriman antar kota, lain hal dengan masyarakat yang pekerjaannya sebagai petani/buruh tani kini mereka merasa bingung untuk mencari modal tanam untuk pertaniannya. jika kebijakan lockdown di terapkan dengan jangka panjang kemungkinan perekonomian akan mengalami penurunan yang sangat drastis dan akan bertambahnya pengangguran di setiap kotanya. Rata-rata masyarakatnya tidak bisa menyesuaikan keadaan tersebut dengan pekerjaannya, di karenakan mereka tidak memiliki bekal teknologi yang memadai.  


Dengan adanya peristiwa ini mengakibatkan perekonomian mengalami perubahan di antaranya:

1. Harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan     tetapi tingkat permintaan konumen semakin       berkurang.

2. Banyak masyarakat yang berpindah bisnis             secara online, sehingga para pedagang di              pasar merasakan kerugian dalam usahanya. 

Hal tersebut di karenakan adanya lockdown di setiap daerah. Perubahan tersebut menunrut masyarakat setempat untuk menerapkan hidup hemat, mereka mulai mengelola lahan di dekat rumah untuk menanam tanaman yang di butuhkan sehari-hari seperti cabai, sayur, bumbu dapur dan lain-lain.


Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak hanya di alami oleh masyarakat kota maupun desa saja melainkan bisa di rasakan oleh setiap manusia yang ada di Indonesia maupun Negara lain yang terkena dampaknya. Perekonomian sudah tidak berjalan sesui dengan apa yang di harapka melainkan sudah mulai mengalami keterpurukan, sehingga perekonomian menjadi sangat eksklusif yang hanya memberikan keuntungan kepada kelompok tertentu saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline