Lihat ke Halaman Asli

Buku Cetak vs EBook: Mana yang Lebih Essensial?

Diperbarui: 18 November 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era digital yang terus berkembang, buku cetak dan ebook menawarkan pengalaman membaca yang berbeda. Namun, apakah salah satunya lebih esensial bagi masyarakat Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat preferensi dan kebiasaan membaca masyarakat, serta beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan antara kedua jenis buku tersebut. Berdasarkan data Berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dihimpun oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyatakan tingkat literasi masyarakat pada tahun 2022 berada pada 64,48 dari skala 100 atau masih masuk dalam kategori sedang

Dari segi bentuk, buku cetak masih mendominasi pasar buku di Indonesia. Kementerian  Komunikasi dan Informasi (Kominfo) membuka sebuah jajak pendapat di suatu forum media sosial  yang menunjukkan bahwa buku fisik lebih diminati daripada ebook, hasil dari jajak pendapat tersebut menunjukkan 77,2% warga lebih memilih buku fisik dan 22 ,8% lainnya memilih ebook. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ebook semakin populer, buku cetak masih lebih banyak digunakan oleh mayoritas. Buku cetak memiliki kelebihan yang sulit disaingi ebook, yaitu pengalaman fisik yang dihadirkan oleh buku cetak. Memegang dan membaca buku memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan layar digital. Banyak orang merasa bahwa buku cetak lebih mendalam, dan lebih menyenangkan secara fisik.

Selain itu, buku cetak juga tidak bergantung pada koneksi internet, hal ini membuatnya lebih mudah diakses kapan saja dan di mana saja tanpa khawatir akan kehabisan baterai atau masalah teknis lainnya. Ebook menawarkan kenyamanan dan kemudahan yang tak dapat dipungkiri. Ebook memungkinkan pembaca untuk membawa ribuan buku dalam satu perangkat, seperti tablet, ponsel pintar, atau e-reader. Ini tentu sangat menguntungkan bagi pembaca yang sering bepergian atau yang tidak memiliki ruang untuk menyimpan koleksi buku fisik.

Buku digital juga lebih terjangkau, karena biaya produksi dan distribusinya lebih rendah dibandingkan dengan buku cetak. Selain itu, ebook sering dilengkapi dengan fitur-fitur interaktif seperti pencarian kata, penanda halaman, serta pengaturan ukuran font, yang membuatnya lebih fleksibel bagi pembaca dengan kebutuhan spesifik .Meskipun buku cetak lebih populer di Indonesia, ada beberapa keterbatasan yang menghambatnya. Buku fisik membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar, dan sering kali lebih mahal karena biaya produksi serta distribusinya yang lebih tinggi. Selain itu, buku cetak rentan terhadap kerusakan, seperti sobek atau terkena air, dan tidak dapat diperbarui dengan mudah.

Sementara itu, ebook juga memiliki kelemahan. Pembaca yang lebih suka pengalaman fisik membaca mungkin merasa kurang nyaman dengan layar digital. Selain itu, meskipun ebook lebih terjangkau, harga perangkat elektronik yang dibutuhkan untuk membaca ebook bisa menjadi hambatan bagi sebagian orang. Dalam hal preferensi pembaca Indonesia, terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan usia, latar belakang pendidikan, dan faktor ekonomi. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh ebooks.com (2023) data pembeli ebook 75% nya berasal dari kalangan yang berada di rentan usia 18  dan 45 tahun dan diluar rentan usia itu lebih banyak memilih untuk membeli buku cetak. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda lebih sering menggunakan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun ebook semakin populer di kalangan generasi muda, buku cetak tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan akses internet atau perangkat digital. Buku cetak juga tetap menjadi pilihan yang lebih dominan di kalangan pelajar dan mahasiswa yang sering membutuhkan buku teks cetak untuk keperluan pendidikan. Melihat tren yang ada, kemungkinan besar baik buku cetak maupun ebook akan terus bersaing di pasar Indonesia.

Apakah buku cetak atau ebook yang lebih esensial? Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Bagi sebagian besar orang Indonesia, buku cetak masih lebih esensial, terutama karena faktor kenyamanan fisik dan kemudahan akses tanpa ketergantungan pada teknologi. Namun, ebook memberikan solusi yang lebih praktis dan fleksibel bagi mereka yang mengutamakan kemudahan dan mobilitas.

Pada akhirnya, buku cetak dan ebook memiliki nilai yang sama dan bisa saling melengkapi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi ebook diperkirakan akan semakin berkembang, tetapi buku cetak tetap memiliki tempat khusus di hati banyak pembaca.

REFERENSI 

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2023, Agustus 11). Pemerintah dorong capaian budaya literasi masyarakat Indonesia. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-dorong-capaian-budaya-literasi-masyarakat-indonesia

Kompas.com. (2020, September 28). Jajak pendapat Kominfo tunjukkan buku fisik lebih diminati ketimbang e-book. Kompas.com. https://amp.kompas.com/tren/read/2020/09/28/184633365/jajak-pendapat-kominfo-tunjukkan-buku-fisik-lebih-diminati-ketimbang-e-book

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline