Lihat ke Halaman Asli

ferra.F

Berbagilah ilmu lewat tulisanmu

(FF150) Merayu Pahlawan Hati

Diperbarui: 10 November 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hallo..., pujaanku seorang
Walau kau berlalu dengan wajah berang
Seusai kau lontarkan kalimat perang
Jrengggg...,motor bututmu melaju menerobos siang
Kau acuhkah suaraku yang tengah memelas! Sayang
Tapi tak apa kelakuanmu itu..., kan selalu ku kenang
Tuk membunuh sejenak pening yang mengadang
Tuk..., lupakan luapan hati yang kian meradang
Oya..., jangan lupa kau ku tunggu di waktu petang
Untuk bereskan amarah yang terkekang

Begitulah rayuan dari pahlawan hatiku yang mampir di ponselku siang itu. Namun, aku mengacuhkannya..., rasa bersalah terus menghantuiku. Saat malam menumpahkan sunyi bahkan buaian sepi..., aku tak bisa tertidur. Ingin kubuang jauh beban pikiran akibat selisih paham tadi siang itu..., tapi aku tak bisa! Akhirnya..., kuraih ponselku lalu kukirim balasan singkat namun menentramkan hati. “Wahai pahlawan hatiku seorang! rayuanmu membuatku menyerah dalam perang ini! Esok kita jumpa untuk menyelesaikan amarah yang terkekang ini! Salam sayang dariku.” Begitulah pesan singkatku. Akhirnya..., beban pikiranku hilang! Rasa kantuk pun menyerang.

Selamat Hari Pahlawan 10 November!

Nomor: 48

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline