[sumber gambar: dokpri]
[sumber gambar: dokpri]
Desa Muara Kaman terletak di kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur. Di desa ini kepingan sejarah bangsa kita tertinggal. Di sini lahirnya..., kerajaan Hindu tertua se-Nusantara yakni kerajaan Mulawarman. Di sini juga lahirnya..., sosok pejuang daerah yang merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah dengan sebilah mendau panjang. Pejuang itu bernama Muso bin Salim. Nama besarnya telah menghiasi jalan di kota Samarinda dan Tenggarong yaitu jalan Muso bin Salim.
Memori sejarah itu berhasil menuntun langkahku ke sana. Gambar tiga tahun lalu itu..., membuatku terenyuh! Kusaksikan rumah kecil sederhana milik sang pahlawanku. Ubin tua nan retak dan rumput liar yang tumbuh di sekitar pagar rumahnya..., Menuntut tangan ini untuk membersihkannya. Tak kulihat sekuntum mawar di atas pusaranya. Alangkah miris hatiku..., beginikah cara generasi kita menghargai para pejuang daerah mereka. “Wahai generasi penerus bangsa! Berikanlah setangkai bunga segar di hari Pahlawan ini untuk menghiasi rumah yang berukuran 2x1 meter itu.” Jeritku dalam hati.
Selamat Hari Pahlawan 10 November..., merdeka!
Catatan kaki:
Mendau panjang (bahasa Kutai Muara Kaman): parang panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H