Fbhis.umsida.ac.id - Indonesia terus menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama dalam strategi transformasi ekonomi nasional. Hal ini diungkapkan oleh Satrio Sudarso SE MM, dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dalam Guest Lecturer Conference yang berlangsung beberapa waktu lalu. Dalam paparannya, Satrio menjelaskan bahwa Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 menetapkan pariwisata sebagai sektor prioritas dalam rencana pembangunan nasional
Satrio menegaskan, pengembangan destinasi wisata prioritas harus disertai dengan peningkatan aksesibilitas dan fasilitas yang mendukung. Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, sektor pariwisata harus beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital dan kreatif. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Sinergi Ekonomi Digital dan Kreatif
Dalam proses pemulihan pasca pandemi COVID-19, transformasi digital menjadi elemen kunci untuk membangun kembali sektor pariwisata. Satrio menjelaskan bahwa sektor ekonomi kreatif, yang mencakup bidang kuliner, fesyen, seni rupa, hingga konten digital, memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan pariwisata. Menurutnya, sinergi antara inovasi digital dengan kreativitas lokal mampu menciptakan produk-produk dengan nilai tambah yang tinggi.
"Sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif perlu diberdayakan untuk menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Ini sangat penting, terutama untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu bertahan dan berkembang di pasar global," ungkap Satrio.
Transformasi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing. Produk-produk lokal yang sebelumnya memiliki nilai rendah kini bisa diolah menjadi produk unggulan dengan sentuhan inovasi dan teknologi.
Pentingnya Transformasi Digital dalam Pariwisata
Satrio menjelaskan bahwa transformasi digital di sektor pariwisata tidak sekadar soal penggunaan teknologi. Lebih dari itu, transformasi ini mencakup peningkatan kualitas layanan melalui integrasi data, promosi digital, hingga pengembangan literasi digital di kalangan pekerja pariwisata. Digitalisasi memungkinkan pelaku industri untuk lebih terhubung, mulai dari pelaku usaha, wisatawan, hingga regulator.