Lihat ke Halaman Asli

FBA Fitriani

Mahasiswa

Nanopartikel dari Buah Srikaya untuk Pestisida Alami: Solusi Canggih untuk Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 9 Juni 2023   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia yang berperan dalam penyediaan pangan, pendapatan, dan lapangan kerja bagi penduduk. Namun dalam pertanian seringkali muncul tantangan dalam bentuk hama tanaman yang dapat mengurangi produktivitas dan kualitas hasil pertanian secara signifikan. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, perkembangan pestisida alami dengan bantuan nanoteknologi telah menjadi fokus penelitian yang menjanjikan.

Annona squamosa L., atau buah srikaya adalah tanaman yang mengandung vitamin C dalam jumlah besar. Biji buah srikaya ini memiliki sifat beracun yang dapat digunakan untuk insektisida terhadap hama serangga. Senyawa-senyawa aktif dalam buah srikaya dapat mengganggu sistem saraf dan pertumbuhan hama, seperti ulat, kutu daun, dan serangga lainnya. Mereka juga dapat bertindak agen untuk menjauhkan hama dari tanaman. Kelebihan buah srikaya sebagai bahan baku untuk pestisida alami adalah sifatnya yang lebih ramah lingkungan, lebih aman untuk manusia dan hewan, serta tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman atau hasil panen. Penggunaan nanoteknologi dalam pengembangan pestisida alami dari buah srikaya melibatkan penggunaan nanopartikel untuk meningkatkan efektivitas, stabilitas, dan penghantaran senyawa aktif dari buah srikaya ke organisme target.

Aplikasi utama nanoteknologi dalam pengembangan pestisida alami dari buah srikaya dapat dilakukan dengan nanopartikel dimana partikel-partikel dalam bentuk nano dapat digunakan untuk menghantarkan senyawa aktif dari buah srikaya secara efisien ke hama atau patogen. Permukaan nanopartikel dapat dimodifikasi untuk meningkatkan daya serap dan penyebaran pada organisme target. Selain itu, nanopartikel juga dapat melindungi senyawa aktif dari degradasi dan memungkinkan pelepasan bertahap untuk memberikan efek jangka panjang.

Penggunaan teknologi nanopartikel memberikan beberapa manfaat antara lain:

  • Pengurangan penggunaan pestisida kimia yang biasa digunakan oleh petani. Pengurangan penggunaan pestisida ini akan mengurangi kerusakan lingkungan dan meminimalkan residu pestisida dalam produk pertanian.
  • Pestisida alami dari buah srikaya yang diperkuat oleh nanoteknologi dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap hama dan penyakit tanaman. Dengan stabilitas dan efektivitas yang meningkat, pestisida alami dapat mengendalikan organisme patogen tanpa merusak ekosistem yang lebih luas.
  • Pengendalian yang lebih baik terhadap hama dan penyakit tanaman, pestisida alami berbasis nanoteknologi dari buah srikaya dapat membantu meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian. Hal ini akan berdampak positif pada keamanan pangan dan kepuasan konsumen.
  • Pertanian yang lebih berkelanjutan dimana pestisida alami lebih ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu berbahaya, dan mempertahankan keanekaragaman hayati di sekitar area pertanian

Berikut adalah beberapa langkah umum yang dilakukan dalam proses pembuatan nanopartikel dari buah srikaya untuk penggunaan sebagai pestisida:

  • Persiapan buah srikaya: Buah srikaya segar dipilih dan dibersihkan dengan baik untuk memastikan kebersihan dan kualitasnya. Kemudian, buah srikaya dipecah atau dihancurkan untuk memisahkan daging buah dari bijinya.
  • Ekstraksi senyawa aktif: Daging buah srikaya yang telah dipisahkan diambil senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Metode ekstraksi yang umum digunakan adalah ekstraksi menggunakan pelarut organik, seperti etanol atau metanol, untuk mendapatkan senyawa-senyawa aktif dari buah srikaya.
  • Pembuatan nanopartikel: Setelah senyawa aktif berhasil diekstraksi, langkah selanjutnya adalah membuat nanopartikel dari senyawa tersebut. Teknik umum yang digunakan adalah teknik nanopartikel polimer dimana senyawa aktif dari buah srikaya diinkapsulasi dalam matriks polimer untuk membentuk nanopartikel.
  • Karakterisasi nanopartikel: Setelah pembuatan nanopartikel, langkah selanjutnya adalah melakukan karakterisasi untuk memastikan ukuran, stabilitas, dan distribusi partikel yang dihasilkan.
  • Setelah nanopartikel buah srikaya terbentuk, penggunaannya sebagai pestisida dapat dilakukan dengan cara penyemprotan langsung pada tanaman yang terinfestasi hama.

Nanoteknologi memberikan potensi yang besar dalam pengembangan pestisida alami dari buah srikaya untuk pertanian berkelanjutan. Teknologi nanopartikel dalam pestisida alami dari buah srikaya dapat meningkatkan efektivitas, stabilitas, dan penghantaran senyawa aktif ke organisme target. Dampaknya termasuk pengurangan penggunaan pestisida kimia, perlindungan tanaman yang lebih efektif, peningkatan hasil panen dan kualitas produk, serta dukungan terhadap pertanian yang lebih berkelanjutan secara keseluruhan. Dengan terus menerus mengembangkan dan menerapkan inovasi nanoteknologi dalam pestisida alami dari buah srikaya, kita dapat memajukan pertanian menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline