Semarang (07/08/2021)- Daging merupakan produk pangan yang kaya nutrisi, namun apabila penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan nutrisi dalam daging berkurang bahkan hilang. Terlebih lagi saat hari raya kurban, setiap warga memiliki daging hewan yang cukup banyak. Kekhawatiran yang ada di masyarakat yaitu jika hari raya kurban, banyak daging yang masih belum disimpan secara benar dengan nutrisi yang tetap terjamin, selain itu pengolahan daging yang cenderung sama tiap tahunnya bisa membuat masyarakat bosan sehingga diberikan contoh produk olahan daging.
Mahasiswi KKN TIM II Undip melaksanakan program 2 KKN dengan memberikan informasi terkait penyimpanan, penanganan sebelum pengolahan hingga contoh olahan daging kepada warga Jatingaleh, Candisari, Semarang. Penyimpanan daging yang diawali dengan tanpa pencucian karena masih banyak masyarakat yang masih melakukan pencucian daging sebelum penyimpanan yang mana hal tersebut salah, karena apabila daging dicuci maka daging akan lebih mudah terkontaminasi dan mudah ditumbuhi mikroba yang disebabkan oleh air. Edukasi penyimpanan daging diberikan hingga daging dikeluarkan dari freezer serta penanganan sebelum dilakukan pengolahan. Diberikan informasi salah satu olahan daging yang mudah dilakukan di rumah masing-masing.
dokpri
Sosialisasi dilakukan dengan memberikan leaflet yang telah dibuat lalu diberikan kepada ibu PKK RT 03 melalui WhatsApp Group dan dijelaskan secara singkat serta diberikan kesempatan untuk bertanya terkait informasi yang diberikan. Terdapat ibu-ibu yang memberikan respon dan bertanya terkait cara memotong daging untuk sate apakah berlawanan dengan serat agar lebih empuk. Mahasiswa menjawab bahwa hal tersebut benar karena dengan memotong berlawanan dengan arah serat dapat menyebabkan serat terputus sehingga bumbu yang diberikan lebih mudah meresap dan nantinya akan menjadi lebih empuk.