Lihat ke Halaman Asli

Saya Itu Jagoan, Gak Ada yang Menandingi...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu kecil pada saat duduk di bangku SD saya boleh dikatakan termasuk anak yang bandel,, kerjaan saya setiap hari main bersama rekan rekan sebaya...... Kebiasaan setiap hari pulang sekolah pulang ke rumah hanya untuk ganti baju,, sholat dzuhur (biasanya disuruh),, lantas pergi keluar untuk bermain,, apakah itu main layangan,, main gundu,, main gambar (mengadu gambar),, main adu kemiri,, dsb.... Permainan waktu kecil amatlah banyak tergantung lagi musim permainan apa......

Rutinitas bermain berlanjut sampai sore menjelang,, dan biasanya saya di cari-cari untuk segera pulang ke rumah untuk mandi sore,, dan rutinitasnya saya susah dicari sehingga ketika ketemu saya selalu di marahi karena gak mau mandi atau karena susah dicarinya itu,, kata kata yang biasanya di dengar itu "kalau udah sore itu pulaaaang ke rumaaahh,, mandiiii,, maunya main ajaaaa".....

Suatu hari pada saat kelas 4 SD saya bermain dengan asyiknya bersama kawan kawan,,, dan ketika sore menjelang sesuai rutinitasaya dicari oleh orang tua,, pada saat itu bapak saya yang mencari,, akhirnya bapak saya menemukan saya sedang bermain gundu di  halaman rumah orang,, pada saat itu saya disuruh pulang gak mau karena pada saat itu kondisinya saya sedang asyik-asyiknya bermain gundu,,, "bentar pak,, sebentaarrr lagii,, nanti pulang sendirii....... Tanpa disangka bapak saya menempatkan tangannya di  kuping saya,, dan saya di seret pulang ke rumah.... Saya hanya bisa terdiam menahan sakit jeweran dan menahan malu di depan teman-teman.......

Ketika dalam perjalanan pulang dengan posisi masih dijewer saya ngedumel "udah pak,, udaaah,, iyaaa mau pulaaang" sambil tersedu sedu menahan air mata yang akan keluar,, saya mengatakan itu beberapa kali...... Ternyata omongan saya itu mungkin membuat bapak saya kesal,,, ketika akan sampai rumah ada selang kurang lebih 50 cm yang lalu tanpa disangka bapak saya mengambilnya lalu memukulkannya ke kaki saya dan sambil berkata dengan nada sedikit keras "kalau sudah soree itu PULAAAANG,, jangan MAIN MULUUU"..... "ooowwwccchhh" setelah sakit dari jeweran sakit pun bertambah dari pukulan selang,, air mata pun tak terbendung ingin keluar......... Saya terdiam lagi,, pada saat itu saya hanya bisa tersedu-sedu ingin menangis dan agak sedikit kesal..... Setelah itu saya bergegas ke kamar mandi......

Setelah selesai mandi saya masih menyimpan kekesalan itu....... Entah apa yang terlintas di pikiran saya,, saya pun akhirnya bergegas ke halaman rumah,, lalu berinisiatif mengumpulkan batu di depan pintu rumah...... Entah pada saat itu untuk apa,, entah untuk melempar ayah saya,, entah untuk melempar kaca rumah sangking kesalnya pada waktu itu....... Pada saat saya mengumpulkan batu,, nenek saya datang (entah pada saat itu datang dari mana,, entah dari pengajian atau dari mana),, dan nenek saya pun terheran heran melihat saya lalu menanyakan "heh ini buat apa?? ayoo masuuukk"....... Saya pada saat itu di seret masuk ke rumah.......

Ketika masuk rumah nenek saya menceritakan apa yang saya lakukan di luar..... "oooowwwwwhhh" habislah sayaaa..... Lalu Bapak saya menyanyakan "untuk apa batu itu?? mau buat hancurin rumah atau mau ngelempar bapak??" Saya pun hanya bisa terdiam,, dan saya akhirnya di marahi kembali...... Habislah di hari itu...... Seperti biasa ibu menjadi pelindung ketika saya dimarahi,, kalau ada Ibu acara marahin saya hanya sebentar,, karena beliau selalu bilang "sudahhh sudaaaahh".......

Ceritanya belum selesai.... Kejadian di atas itu di ingat oleh bapak saya,, entah karena aneh,, atau lucu,, atau berkesan...... Ketika saya beranjak dewasa,, saya sering malu sendiri dengan kejadian itu karena ketika Bapak saya bertemu dengan kerabat atau rekan dekat dan bersama saya saya lalu mengenalkan ke kerabat atau tekan dekatnya Bapak saya selalu bilang "Ini anak pertama saya,, anak paling jagoan,, gak ada yang nandingi pokoknya,,  kerjaannya mau ngancurin rumah pake batu,,, tapi sekarang sudah jadi anak baik,, hehehehehe....." dengan ekspresi tertawa di depan kerabat atau rekan....... Malu memang tapi ituah pengalaman yang cukup membuat saya tertawa dan membuat saya selalu ingat rumah dan ingat keluarga,, terkadang terbesit dipikiran kenapa saya punya pikiran untuk mengumpulkan batu di depan rumah......

Kalau ingat cerita ini saya selalu merindukan rumah..... Merindukan keluarga yang memberikan warna dalam hidup saya,, merindukan bapak, ibu, adik..... Keluarga itu adalah lingkungan yang paling berkesan untuk orang yang ada di dalamnya...... Sudah lama saya belum pulang ke rumah,, saya sekarang belum bisa pulang karena masih berkencan dengan skripsi saya...... Meskipun kekurangan mungkin banyak dimiliki keluarga saya,, tapi mereka yang terbaik bagi diri saya..... Keluarga anda adalah yang terbaik bagi diri anda sendiri.......

Ini ceritaku,, bagaimana ceritamu??

Selamat Hari Keluarga.... :-)

29 Juni 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline