Mungkin sebagian dari anda penasaran hari maksiat yang saya maksud. Yaa menurut saya wajar saja karena kalau saya juga menemukan tulisan hari maksiat, saya pasti penasaran karena hari maksiat kok dirayain, apa benar ada hari maksiat? Emang ada yang ngerayain?.
Sebenarnya hari maksiat yang saya maksud itu bukan benar-benar hari maksiat, tapi hari yang dibudidayakan oleh remaja sampai dewasa mungkin oleh orang tua juga jika ada, dengan cara yang salah.
Hari Valentine, adalah hari yang diagung-agungkan oleh orang yang hatinya berbunga-bunga karena cinta. Siapa yang tidak tau valentine, setiap kali hari ini akan datang, dunia seakan bergetar karena taburan hati masyarakat dunia yang mengeluh-eluhkan valentine dan tidak ketinggalan barang yang dianggap romantis pun laris terjual. Tapi disisi lain yang jomblo selalu merasa tak hidup di hari itu terkecuali muslim yang benar-benar beriman, mereka bahkan tak merayakannya.
Terus apa hubungannya sama maksiat?
Valentine bisa berdampak baik bagi orang yang merayakannya positif, mungkin akan mempererat jalinan kasih sayang antara dua insan, asiiikkk. tapi dampak negatifnya pun besar, bisa merusak adab seseorang bahkan bisa menghancurkan generasi bangsa karena moral pemudanya terbunuh.
Memberi hadiah seperti cokelat, bunga, atau barang yang dianggap romantis lainnya kepada pasangan atau gebetan pada hari valentine mungkin sudah tidak aneh lagi, tapi yang sangat mengherankan ada di banyak daerah di Indonesia penjualan hadiah untuk valentine berupa cokelat dan kondom(pengaman), emangnya kondom barang romantis gitu? Kalo berfungsi buat menahan banjir di Ibu Kota sih gk masalah.
Oleh manusia yang tidak berakal mungkin menganggap biasa-biasa saja, kondom untuk valentine. Mereka memanfaatkan hari valentine untuk bermaksiat berjamaah walaupun berbeda tempat. Mungkin melakukannya nikmat tapi perbuatan itu dilarang menurut saya di semua agama juga bisa menyakiti hati para pahlawan dan pendahulu yang ingin bangsanya maju.
Valentine dijadikan alasan untuk bermaksiat. Orang yang memberi hadiah kondom di hari valentine tidak lain tujuannya untuk bermaksiat karena tidak ada fungsi lain kondom selain untuk menjadi pengaman hubungan seksual. Kecil kemungkinan orang yang sudah menikah menggunakan kondom, karena suami-istri pasti menginginkan anak.
Valentine memang populer tapi sangat berpotensi mencoreng nama baik generasi bangsa. Memang bukan karena valentine saja, tapi hari valentine selalu dijadikan alasan, misal karena untuk membuktikan cinta, jadi dilakukanlah perbuatan yang tidak seharusnya itu. Akibatnya angka anak muda Indonesia yang masih perawan menurun, tercemarnya nama Indonesia sebagai negara yang jumlah seks bebasnya tinggi, bukankah itu merugikan bangsa kita.
Terus apa ada kicauan penguasa tentang hal ini, hanya sedikit. Menangani kasus untuk memperbaiki masa depan bangsa hanya sedikit saya dengar, hanya yang berprestasi yang dilirik, pencegahan terhadap penyimpangan sosial anak muda tidak dianggap serius, padalah masa depan bangsa ada di tangan kami, anak muda/pemuda Indonesia.
*Permintaan maaf dari saya jika ada yang salah J*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H