Analasis media Indonesia (Radar Jogja) menurut BASIC principles of online journalism
Brevity: Website Radar Jogja memiliki berita dan cerita yang cukup ringkas. Sebagai pembaca, saya merasa tertarik untuk melihat berita/cerita yang ada di website Radar Jogja, karena tulisan berita yang menurut saya cukup singkat dan menarik. Tetapi, dari 10 berita yang telah di analisis, terdapat 3-5 paragraf(200-400 kata) dari tiap berita. Selain cukup ringkas, masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan (typo) dari beberapa artikel. Kemudian, dokumentasi dari artikel-artikel yang ada di Radar Jogja hanya berupa foto atau gambar, tidak terdapat rekaman suara, video, ataupun gambar animasi.
Adaptibility: Untuk hubungan adaptasi dengan media sosial yang lain di website Radar Jogja telah menyediakan tempat untuk berbagi berita-berita tersebut. Berita-berita atau artikel yang ingin dipublikasikan lagi oleh pembaca dapat dishare langsung ke media sosial lainnya (twitter, facebook, google, dll). Sehingga dari satu pembaca akan menimbulkan banyak pembaca di media sosial yang lain, hal ini memungkinkan berita serta artikel yang ada di Radar Jogja menjadi luas.
Scannability: Pada halaman pertama Radar Jogja memiliki berita teks yang lebih tepatnya terdapat di kolom paling atas, berita teks tersebut sangat berguna untuk pembaca melihat artikel serta berita yang baru diliput di Indonesia terutama di Jogja dan sekitarnya. Pembaca akan lebih mudah memilih berita/artikel terbaru yang diinginkan dengan cara meliha berita teks yang telah tersedia dalam website Radar Jogja melalui judulnya, sehingga pembaca yang ingin melihat berita baru tidak harus mencari lagi. Tetapi dalam analisis dari beberapa berita belum ditemukan hyperlink dalam penulisan artikel ataupun berita.
Interaktivitas: Kesempatan berkomentar untuk pembaca belum dimaksimalkan, hal ini terlihat pada kolom “Leave a Reply” yang terdapat dalam setiap artikel. Kolom tersebut tidak menampilkan komentar yang sudah ada sebelumnya. Sehingga sebagai pembaca, hal ini hanya akan membuat mereka memiliki minat yang sedikit untuk memberikan opini/komentar pada artikel tertentu.
Comunitas & conversation: Radar Jogja menciptakan komunikasi serta kesempatan dialog melalui kolom “Leave a Reply”. Akan tetapi jika dilihat pada kolom tersebut tidak ada komentar sebelumnya, maka menjadi besar kemungkinan sebagai pembaca yang pasif akan hanya sekedar melihat berita/artikel tanpa harus berkomentar pada kolom tersebut. Beberapa pembaca mungkin menginginkan komentar sebelumnya untuk memberikan komentar serta opini yang bersangkutan. Sehingga diharapkan dari permasalahan ini adalah dialog/umpan balik antar pembaca, dan antara pembaca dengan penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H