Lihat ke Halaman Asli

Fazil Abdullah

Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

[Dongeng] Lumpuhnya 33 Pengawal Negeri Peng

Diperbarui: 28 Maret 2017   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_BeNfIaV-Za8/TO6A5hTM2ZI/AAAAAAAAAoI/bCeiuOkg0C0/s1600/Greedy2.jpg"][/caption]

 

Negeri Peng memiliki harta melimpah. Harta itu buat rakyat Negeri Peng. Harta melimpah itu ditempatkan di istana tinggi yang memiliki 33 pintu dengan 33 pengawal. Menuju pintu itu harus menaiki tangga-tangga yang melelahkan.

Harta itu harus dihabiskan setiap tahun untuk keperluan rakyat Negeri Peng. Jika tak dihabiskan, Negeri Langet akan mengambil kembali harta itu.

Harta itu hanya pendekar tertentu yang bisa mengambilnya. Pendekar itu harus kuat menaiki tangga-tangga dan juga harus cerdas membuat kesepakatan dan aturan dengan pengawal. Kuat dan cerdas adalah syarat mengambil uang itu.

[caption caption="hikingartist.com"]

[/caption]

 

Lalu suatu bulan, 33 pengawal mendadak lumpuh. Maka harta itu tak bisa diambil selama 33 pengawal belum pulih. Hanya 33 pengawal itu yang bisa membuka pintu harta.

Agar rakyat tak marah, maka Negeri Peng meminta tukang sihir membuat bagaimana rakyat tak marah. Lalu tukang sihir pun menyihir rakyat untuk sibuk ke masa lalu, sibuk ke dunia-dunia ajaib, dibuat merasa terancam bahaya, dan apa saja yang bisa mengalihkan pikiran rakyat dari harta istana.

Akhir cerita, ketika pengawal sudah sembuh dan rakyat sudah sadar, waktu untuk menghabiskan harta tinggal sedikit. Harta pun hanya terpakai sebagian. Yang terpakai itu pun, hanya terasa manfaat di lingkaran istana Negeri Peng.

Negeri Langet tersenyum melihat keadaan Negeri Peng. Harta akhirnya bisa kembali ke Negeri Langet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline