Lihat ke Halaman Asli

Faza Makhfiyah

Faza Makhfiyatus Sa'idah

Implikasi dan Implementasi Filsafat Pendidikan Aliran Progresivisme Terhadap Anak Didik

Diperbarui: 19 Desember 2021   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Implikasi dan Implementasi Filsafat Pendidikan Aliran Progresivisme Terhadap Anak Didik

Permasalahan pendidikan di Indonesia masih banyak dan beragam, terutama dalam hal kualitas pendidikan yang masih rendah dan kurangnya pemerataan pendidikan yang sesuai dengan standar pendidikan nasional. Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang berjalan berdampingan dengan kehidupan. Dalam perkembangannya, pendidikan mendapatkan beberapa pendasaran guna memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa dan bagaimana itu pendidikan. Dasar-dasar tersebut tidak terlepas dari ilmu filsafat. Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of sciences) yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahaan.

Filsafat pendidikan adalah sumber ide dari berbagai kebutuhan utama pendidikan seperti model pembelajaran dan berbagai aspek lain yang dibutuhkan untuk melanjutkan landasan keilmuan pendidikan. Dalam filsafat pendidikan, terdapat banyak aliran yang dianut. Namun, kali ini yang akan dibahas adalah aliran progresivisme. Aliran progresivisme adalah sebuah faham filsafat yang sangat berpengaruh pada abad ke-20. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini belum tentu benar di masa depan. Pendidikan harus terpusat pada anak, bukan fokus pada guru atau mata pelajaran.

Pada hakikatnya, aliran ini memandang bahwa pendidikan adalah wadah untuk menjadikan anak didik yang memiliki kualitas dan perkembangan sebagai generasi yang dapat menjawab tantangan zaman kini. Melalui pandangan “the liberal road culture”, yakni pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat fleksibel, selalu ingin tau, toleran dan open-minded, serta menolak segala otoritarisme dan absolutisme seperti yang terdapat dalam agama, politik, etika dan epistimologi. Dengan pandangan-pandangannya tersebut, aliran progresivisme memiliki kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, yang meliputi: ilmu hayat (manusia untuk mengetahui semua masalah kehidupan), antropoli (manusia mempunyai pengalaman, pencipta budaya, dengan demikian, dapat mencari hal baru), psikologi (manusia akan berpikir tentang dirinya sendiri, lingkungan dan pengalaman-pengalamannya, dan dapat mengusai serta mengatur sifat-sifat alam).

Pandangan progresivisme tantang realitas, seperti halnya pandangan John Dewey dalam buku Uyoh Sadulloh (2015:145) bahwa perubahan dan ketidaktetapan merupakan esensi dari realitas. Menurut progresivisme, pendidikan selalu dalam proses pengembangan, penekanannya adalah perkembangan individu, masyarakat, dan kebudayaan. Pendidikan harus siap memperbarui metode, kebijaksanaan, hubungan dengan perkembangan sains dan teknologi, serta perubahan lingkungan sesuai perubahan zaman.

Dalam pandangan John Dewey, pendidikan adalah serangakaian proses dan sosialisasi (Suwarno, 1992: 62-63). Artinya, pendidikan sebagai proses pertumbuhan dan proses di mana anak didik dapat mengambil nilai-nilai dari pengalaman lingkungan sekitarnya. Sehingga dinding pemisah antara sekolah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab belajar yang baik tidak cukup di sekolah saja. Jadi, sekolah yang ideal adalah sekolah yang sistem pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Filsafat progresivisme menghendaki sistem pendidikan dengan bentuk "sekolah sambil berbuat" atau laerning by doing (Zuhairini, 1991: 24).

Filsafat pendidikan adalah sumber ide dari berbagai kebutuhan utama pendidikan yang memiliki banyak aliran, salah satunya adalah aliran progresivisme. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini belum tentu benar di masa depan. Aliran ini memandang bahwa pendidikan adalah wadah untuk menjadikan anak didik yang memiliki kualitas dan perkembangan sebagai generasi yang dapat menjawab tantangan zaman kini. Maka dari itu, penerapan filsafat progresivisme dalam dunia pendidikan sudah sesuai dan dapat dikembangkan sesuai perubahan zaman dengan sifat tidak memaksa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline