Lihat ke Halaman Asli

Fajar Bagus N

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Workshop POC: Manfaatkan Air Cucian Beras Menjadi Pupuk Organik Cair

Diperbarui: 23 Juli 2023   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Bantul. Penggunaan pupuk dalam masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil pertanian, dan memastikan ketahanan pangan. Pupuk merupakan sumber nutrisi yang penting bagi tanaman, dan penggunaannya yang bijaksana dapat memberikan manfaat yang signifikan.


Nara Jati Sri Rama, merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unriyo mengadakan workshop POC (pupuk organik cair) bagi masyarakat Padangan. Workshop ini berisikan tentang bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan utamanya adalah air cucian beras.

Dok. Pribadi

Penggunaan air cucian beras mengandung nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan vitamin yang larut dalam air dari beras. Air ini dapat digunakan sebagai pupuk cair yang baik untuk menyuburkan tanaman di kebun atau tanaman hias. Kandungan nutrisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia.


Nara menjelaskan bahwa teknologi baru yang termasuk ramah lingkungan dan kantong, dan memiliki fungsi yang bermanfaat bagi tanah yang sudah di gunakan oleh pengrajin bata (meregenerasi tanah).

Narapun menyampaikan bahwa dalam workshop ini mengundang kelompok tani dan ibu rumah tangga di dusun Padangan, hal ini dikarenakan sesuai dengan target dalam pengerjaan program kerja yang dilaksanakan.

Dok. Pribadi

Dalam pembuatan Pupuk Organik Cair, nara menjelaskan beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan. Seperti:
1.Air cucian beras sebanyak 3 L.
2.Cairan em4.
3.Gula merah/kecap sebanyak 1 botol.
4.Air kelapa tua sebanyak 1 L (jika tersedia).
5.Tempat tertutup seperti ember, tong atau jirigen dan dengan kaasitas sebanyak 15 L sebagai tempat penampungan.

Sebelum mengadakan workshop dengan para warga, nara menyampaikan bahwa telah membuat fermentasi pupuk terlebih dahulu selama 7-14 hari. Hal ini digunakan sebagai bahan praktik warga dalam proses akhir pembuatan pupuk tersebut.

Dok. Pribadi

"pupuk pertama pembuatan tanggal 23 juni dan selesai fermentasi tanggal 1 juli, untuk pupuk kedua tanggal 1 juli dibuat tanggal 7 sudah bisa digunakan" ucapnya.

Penggunaan pupuk yang bijaksana dan sesuai dosis membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah dan memastikan pertanian berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini membantu mencegah degradasi tanah dan erosi yang dapat merusak lingkungan.

Nara berharap dalam inovasi ini dapat di sebarluaskan lagi teknologi pertanian tersebut meskipun sudah lazim digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline