Lihat ke Halaman Asli

Fayza

Mahasiswa

Turunnya Minat Masyarakat Terhadap Destinasi Wisata, Inovasi Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 16 September 2022   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Oleh: Fayza

Candi merupakan bangunan bersejarah yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha, berfungsi sebagai tempat beribadah, tempat menyimpan abu jenazah, tempat pemujaan dan tempat bersemayam para dewa. Memiliki berbagai macam bentuk dan relief yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya.

Di zaman sekarang candi menjadi bukti keberagaman yang ada di Indonesia. Melalui candi kita bisa mengetahui kilas balik yang terjadi pada jaman dahulu. Sayangnya peran candi yang merupakan destinasi wisata sejarah semakin tergeser dan mulai dilupakan. Minat masyarakat yang semakin menurun terhadap nilai sejarah menjadi ancaman besar bagi tempat-tempat bersejarah yang ada di Indonesia terkhususnya Kota Malang.

Di Kota Malang sendiri ada 13 candi, diantaranya Candi Kidal, Candi Singosari, Candi Jago, Candi Sumberawan, Kompleks Percandian Gunung Arjuna, Candi Jawar Ombo, Candi Bojok, Candi Ngabab, Candi Telih, Candi Badut, Candi Songgoriti dan Candi Selakelir.

Candi Jago, Dok. pribadi

Salah satu candi yang kami kunjungi pada Sabtu kemarin ialah candi Jago. Sebagai cagar budaya yang harus di pertahankan nilainya, menurut saya Candi Jago harus segera dilakukan pemugaran. Berdasarkan pengakuan juru pelihara, Candi Jago sama sekali belum pernah di pugar. Selain itu pagar pelindung candi yang cuma berupa kawat besi harus segera diganti, hal ini sangat berpotensi terjadinya kecurian batu-batu yang ada pada candi. Bukan hanya Candi Jago saja, hal ini bisa dilakukan kepada candi-candi lainnya agar bangunan candi tetap terjaga dan tidak rusak.

Untuk meningkatkan minat masyarakat sekitar terhadap destinasi sejarah khususnya candi-candi yang ada di Malang Raya ialah dengan cara setiap enam bulan sekali atau setahun sekali di adakan pagelaran di sekitar pekarangan candi. Bisa berupa pagelaran tari, musik tradisional, bahkan pertujukan drama yang ceritanya diambil berdasarkan kisah-kisah yang terpahat pada relief candi. Pengurus candi juga bisa melakukan promosi melalui sosial media. Hal ini bisa membangkitkan minat masyarakat terhadap destinasi wisata sejarah serta menjadi daya tarik bagi wisawatan luar daerah, agar candi-candi yang ada di Malang Raya bisa lebih dikenal oleh banyak orang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline