Dimulai dengan detik yang berlari menjelma menjadi menit yang terus berputar tiada henti mencapai derajat jam yang pun terus mencapai rekor bernama hari. Hari berganti minggu, minggu yang terus ditelan bulan, sehingga lama kelamaan ia berenang dilautan angka tuk sampai ditepian - tepian tahun. Bersamaan dengan itu, bertambahlah angka semu umur seseorang, padahal itu berartilah berkurang... Kawan, janganlah kau bergembira dengan berkurangnya waktumu untuk menanam kebaikan, memupuknya dengan keikhlasan dalam lahan kehidupan, kecuali jika engkau telah memanen kebaikan itu tuk engkau timbang dan ditukar dengan rahmat illahi Rabbi dan engkau diberi tempat indah bernama surga.. Umur seseorang adalah misteri sebuah pohon dengan lebat daunnya. Setiap hari daun iu jatuh pertanda umur yang berkurang.. Meski tlah kita hitung berapa jumlah helai daun itu, taklah dapat tuk perkirakan kapan semua itu gugur tanda habisnya umur.. Helai daun kan berkurang, gugur jatuh keatas tanah tanpa beraturan, tak sama jumlah helai yang gugur setiap harinya. Itulah hidup, sebuah misteri yang hanya Allahlah satu-satunya yang tahu akan hal itu!! Sadarlah kawan, kita tak mengetahui kapan badai tiba, kapan kemarau membawa kekeringan menyongsong.. buatkan kerusakan dan gugurkan semua helai daun dalam sekejap mata!! Itulah awal pertanggung jawaban kita dimulai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H