Lihat ke Halaman Asli

Kartini

Diperbarui: 11 Mei 2019   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelopor emansipasi wanita yang lahir pada tanggal 21 April 1879  ini, bernama Raden Ajeng kartini atau yang biasa kita kenal kartini. Pada jaman dahulu, ia sangat memperjuangkan hak wanita dalam kesetaraan gender dan juga pendidikan yang bagus, karena pada zaman dahulu wanita hanya boleh dan hanya bisa mengurus suami dan rumah tangga saja. Suami yang ia nikahi pada umur 24 tahun itu menudukung gerakan nya dalam mendirikan sekolah wanita.

Kartini merupakan orang yang sangat sederhana dan ia tidak suka berlebihan walaupun ia berasal dari kalangan bangsawan bahkan ia menolak ada nya kasta dan ia tidak menindas kaum di bawahnya. Selain dari sederhana Kartini juga memiliki sifat optimis dan mandiri, ia ingin agar wanita bisa menggapai cita cita nya setinggi langit. Kartini juga merupakan orang yang cerdas,  walaupun ia tidak mendapatkan pendidikan yang sangat bagus.

Kartini sudah menjadi tokoh yang sangat inspiratif bagi kaum wanita di Indonesia karena kegigihan nya dan keberanian yang ia miliki. Berkat Kartini lah kaum wanita indonesia mendapatkan hak nya untuk kesetaraan gender, pendidikan yang layak dan bagus, bisa bekerja sesuai cita-cita yang kita ingin kan, kita juga di perlakukan dengan pantas dan dengan baik berkat kartini karena jaman dahulu wanita sangat di rendahkan dan dapat menggapai cita-cita hanyalah sebuah imipian yang tentunya di impikan seluruh kaum wanita.

Kita sebagai kaum wanita harus lah sangat berterima kasih kepada beliau karena telah memperjuangkan emansipasi wanita contoh nya dengan merayakan hari kartini yang bertepatan pada tanggal lahir beliau, dan kita juga harus renungkan bagaimana perjuangan beliau dana memperjuangkan hak kita. 

Karya-karya yang pernah ia tulis adalah " Habis Gelap Terbitlah Terang" (1911) , "Letters of Javanese Princess" (1912), "Letters from Kartini, An Indonesian Feminist" (1992), dan masih banyak lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline