Lihat ke Halaman Asli

Fawwaz Ibrahim

Aktivis Pendidikan

Mitos Imsak dan Teh Manis

Diperbarui: 2 Juni 2018   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pri | Ilustrasi Minuman Dingin

Sudah 1 kali saya melewati puasa tanpa sahur, 1 kali sahur 15 menit menjelang adzan subuh. Tapi dua hal itu tidak membuat semangat puasa saya berkurang. Semua dijalani biasa saja.

Mungkin kalau itu terjadi saat saya masih sekolah dasar dulu, ceritanya akan berbeda. Saya jadi lebih pendiam, muka melas dan cuma bisa senderan di sofa depan TV nunggu adzan maghrib.

Ngebahas masalah sahur, beberapa kali saya sahur jam 1 atau jam 2 pagi karena mata yang belum mau terpejam. Khawatir saya terlambat bangun lagi, maka saya putuskan untuk sahur diawal waktu.

Namun saat sahur saya tetap usahakan bangun untuk meminum air putih dan memakan beberapa butir kurma sebelum shalat shubuh.

Yang menarik perhatian saya saat sahur Ramadan tahun ini adalah, diantara acara stasiun TV swasta yang penuh haha-hihi saya sudah tidak menemukan lagi pemberitahuan waktu imsak.

Waktu imsak pada hakikatnya adalah, 10 menit sebelum waktu shubuh tiba. Fungsinya untuk memberi peringatan awal agar tidak "kebablasan" saat sahur.

Sampai saya Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya masih diajarkan oleh orang tua bahwa waktu awal mulai puasa adalah Imsak. Jadi kalau sudah imsak kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum.

Tapi saat Sekolah Menengah Atas (SMA), Orang tua mengijinkan saya untuk meminum segelas air saja saat melewati waktu imsak.

Dan sekarang, dari beberapa literatur dan pengetahuan yang saya peroleh, saya makin terbiasa menjadikan shubuh sebagai patokan untuk memulai puasa.

Waktu imsak sudah tidak menjadi patokan saya, memang dibatasi untuk tidak mengkonsumsi makanan berat atau minimal hanya menutup dengan minuman dan panganan kecil.

Kecuali satu kali, saat saya bangun 15 menit sebelum shubuh, mau tidak mau makan seadanya dan secepatnya yang saya bisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline