Sepak bola adalah olah raga yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Keberadaannya menjadi warna tersendiri, tidak hanya dalam kehidupan akan tetapi sebak bola yang ada hari ini, lebih dari itu. Kenapa saya mengatakan sepak bola hari ini “lebih dari itu”? Bagaimana tidak, sepak bola telah memberikan banyak pengaruh kepada para penggilanya, baik kepada para pemain, penonton dan siapapun yang terlibat di dalamnya.
Bukti bahwa sepak bola hari ini “lebih dari itu”, yang paling dekat misalnya, keberagaman dukungan tim satu dengan lainnya antar teman yang berbeda terkadang menjadi perselisihan tersendiri. Padahal mungkin itu hal yang sepele, akan tetapi karena dukungan emosional atas kepemilikin yang sulit dimiliki terkadang itu menjadi hal yang menjadi besar. Dan hal yang paling saya rasakan adalah, ketika tim yang didukung menang atas tim yang di dukung teman, rasanya ada sensasi tersendiri dan ueforia yang tidak bisa terungkapkan.
Event yang biasanya di tunggu para penggila bola adalah piala dunia, bagaimana tidak. Event empat tahunan ini menjadi event kasta negara tertinggi dimana seluruh dunia tertuju pada sebuah negara yang menjadi tuan rumah atas event tersebut.
Piala dunia bukan satu-satunya event yang di tunggu. Karena salah satu event yang di minati para penggila bola juga adalah Copa Amerika. Dimana event ini di khususkan untuk negara yang berada di Benua Amerika, akan tetapi event ini akan memberikan undangan khusus kepada satu negara di luar benuanya untuk mengikuti event prestisius di daratan Amerika tersebut.
Copa Amerika pertama di helat pada tahun 1916, hingga saat ini Copa Amerika telah menghasilkan kurang lebih 44 yang telah menjadi juara. Dari hasil tersebut, negara yang paling banyak menyandang juara adalah Uruguay. Tidak kurang 15 kali telah mengangkat piala juara atas perhelatan ini.
Pada awalnya, Copa Amerika di adakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun negara Argentina. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, event ini berjalan secara mandiri dan di dukung oleh FIFA dalam setiap perhelatannya. Bisa dikatakan bahwa event sepak bola ini adalah yang paling tua dalam sejarah persepak-bolaan yang ada.
Tahun 2015 ajang ini terselanggara kembali dengan tuan rumah Chili. Tentunya sebagai tuan rumah Chili tentunya telah banyak mempersiapkan sarana dan pra-sarana dengan semaksimal mungkin. Bagaimana tidak, Chili harus menjamu para suporter yang berdatangan ke negara mereka dan juga para negara yang ikut dalam event ini.
Tidak kurang, 15 negara mengikuti event Copa Amerika 2015. Dengan rincian 12 negara tetap dan 3 negara konfederasi. Chili juga menyiapkan sedikitnya 8 kota untuk perhelatan tersebut, juga 9 stadion dengan teknologi tinggi yang berstandar internasional yang mampu menampung penonton hingga 48.600 dalam satu kali pertandingan.
Negara yang mengikuti Copa Amerika pada tahun 2015 ini bisa di katakan sangat dinamis. Mengapa sangat dinamis? Karena, setidaknya dari negara yang hadir pada tahun ini, sebagian besar adalah negara yang di unggulkan pada event empat tahunan yang melibatkan seluruh dunia, apalagi kalau bukan event Piala Dunia 2014 tahun lalu.
Bisa dikatakan, ajang Copa Amerika sebagai bentuk pembuktian diri atas negara yang mengikuti piala dunia. Akan tetapi tidak terlalu beruntung, hingga mencoba mengambil peruntungan di even Copa Amerika 2015 yang bisa menaikkan kepercayaan diri negara untuk menatap kualifikasi piala dunia pada tahun mendatang.
Pada Copa Amerika tahun ini, banyak sekali pendukung sepak bola yang menggantungkan pilihannya kepada tim berkaos kuning hijau. Tentu siapapun akan paham kepada negara Brasil, yang di gadang-gadang mempunyai generasi muda berbakat sekelas para pendahulunya. Hal tersebut di sematkan karena keberadaan pemain muda yaitu, Neymar.