Lihat ke Halaman Asli

Fawwaz Ibrahim

Aktivis Pendidikan

40 Days In Europe: The Miracle of Angklung

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14216813081765617031

[caption id="attachment_365164" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pri | Taman Film Bandung Open Casting"][/caption]

Akan tetapi untuk menghasilkan suara angklung yang indah dan nyaman untuk di dengar oleh telinga, anda tidak bisa menggunakan satu angklung saja, akan tetapi perlu banyak angklung yang berkolaborasi untuk menciptakan harmoni musik yang di inginkan. Oleh karena itu untuk bermain angklung anda perlu “keroyokan” untuk menciptakan keindahan musik angklung tersebut.

Dewasa ini, kesenian-kesenian tradisional telah menjadi jembatan penghubung antar negera. Tentunya ini menjadi hal yang perlu dikembangkan dan sangat diperhatikan oleh pemerintah Indonesia, karena kita menyadari bahwa Indonesia mempunyai budaya yang sangat kaya. Dan itu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk negara lain, serta kita pun tidak akan kehabisan konten dan materi dalam mempromosikan Indonesia.

Dan hal itulah pula yang telah dilakukan oleh segerombolan anak-anak SMA dari Bandung yang telah mengharumkan nama Indonesia ke kancah Eropa. Banyak cerita suka dan duka dalam setiap perjalanan anak-anak ini. Mereka merajut asa meniti suka cita, dan menyelesaikan masalah di atas masalah bersama-sama. Dan semua cerita itu tertuang dalam buku karya Maulana M. Syuhada yaitu 40 Days In Europe.

Peluncuran Buku dan Open Casting di Taman Film Bandung

[caption id="attachment_365165" align="aligncenter" width="368" caption="Dok Pri | Suasana Ngobrolin Tentang Film Bersama Masyarakat yang Hadir"]

14216817147524162

[/caption]

Pada tanggal 17 Januari 2015 bertempat di Taman Film Bandung 40 Days in Europe mengadakan acara Peluncuran Buku dan Open Casting. Open Casting? Ya, dalam acara ini telah tersaring 20 orang peserta yang lulus casting gelombang pertama dari 250 orang peserta yang nantinya akan disaring kembali dalam gelombang kedua.

Jangan heran dengan casting ini, karena buku 40 Days in Europe akan diangkat ke layar lebar, oleh karena itulah casting ini dilakukan. Tentunya hal ini untuk mendapatkan pemeran-pemeran yang dibutuhkan oleh produser film.

Casting ini dilakukan tidak hanya di Bandung, akan tetapi Open Casting ini akan dilakukan di kota kedua yaitu Jakarta, kemudian di beberapa sekolah dan kampus yang mengajukan diri kepada pihak Produser dengan mengirim email ke casting@40daysineurope.com. Hal ini dirasa perlu karena dalam film ini akan membutuhkan tokoh-tokoh yang kuat.

Dalam acara open casting sebenarnya penargetan oleh panitia hanya 100 peserta, akan tetapi pada kenyataan, membeludak hingga 250 peserta. Tentu akan menjadikan para penilai lebih selektif, teliti dan ketat dalam memilih para peserta. Sudah barang tentu untuk mendapatkan kwalitas dan kuantitas terbaik, akan diperlukan benih terbaik. Jadi wajarlah bila persaingan akan sangat ketat ketika memasuki gelombang 2 di Jakarta dan tempat lainnya.

Siapapun yang menunggu buku ini menjadi film secara utuh, bisa melihat perkembangan berita di www.40daysineurope.com , Facebook 40 Days in Europe dan Twitter di @film40days.

Salam Kreatif . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline