Lihat ke Halaman Asli

Fawwaz Andhika

Seorang Pembelajar

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

Diperbarui: 10 April 2024   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"BARU KLINTHING"

~LEGENDA RAWA PENING~

                        sumber gambar: pinterest

 

Diceritakan kembali oleh: Fawwaz Andhika Yılmaz

 

Telomoyo, Jawa Tengah, Abad 16 Masehi~

    ~Hujan turun begitu deras, seakan membersamai kesunyian hati. Angin menderu kencang, menerbangkan air hujan laksana badai. Hutan lebat di lereng gunung itu semakin suram, sesuram hati dan ratapan manusia yang terbuang seumpama bangkai yang hina. Anak laki-laki bertubuh kurus itu berlarian sekuat tenaganya mencari tempat berteduh, mendudukkan diri di bawah sebuah pohon rindang. Sekuat tenaga pula ia menahan sakit di sekujur tubuhnya yang memar. Borok di tubuh dan wajahnya mengeluarkan darah dan nanah, terasa perih terbasuh air hujan. Baju putih panjang dan celana hitam sebatas betis yang dikenakannya, kotor dan kusut di mana-mana. Air matanya seperti hampir habis.

 

"Ibu...." Isaknya. "Bawa Jaka pergi, Bu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline