SURAT KECILKU UNTUK MEREKA...
Sesuatu hal yang dapat kita rasakan dengan bukti yang nyata, hingga hari ini. Yakni bagaimana kehidupan terus bisa berjalan. Waktu terus berjalan, membawa manusia pada cerita dan perubahannya masing-masing. Dulu, kini, nanti, esok, dan seterusnya. Mungkin sampai pada batas ceritanya, dengan cerita selanjutnya nanti. Sepanjang zaman dan sepanjang waktu, setiap saat dan di mana pun kita berada. Jasa-jasa mereka yang selalu ada...
Dan seperti itulah kehidupan membawaku, dari satu arah ke arah yang lain. Dari satu cerita ke cerita yang lain. Ada masa-masanya kehidupan itu adalah cerita yang manis, namun ada juga saatnya semua itu menjadi mimpi buruk, dan begitulah sisanya. Namun di antara hal tersisa dari semua kenangan itu, adalah mereka...
Guru....
Mereka yang berdiri di setiap masa dan jalan perjuangan anak-anak manusia. Atau sekiranya itulah yang kurasakan. Guruku... mereka yang dengan kesabaran dan kasihnya, mengajarkan aku bagaimana membaca. Mengajari aku bagaimana menulis. Mengajari aku bagaimana bernyanyi dan memainkan nada. Mengajarkan aku lantunan dan shaf-shaf Ketuhanan. Mengajarkan aku bagaimana menjadi kuat. Dan mengajari aku bagaimana untuk tidak menyerah.
Guru....
Malaikat bumi yang hadir membawa pelita. Mereka titik-titik cahaya dari tangan-tangan lembut dan mengajarkan, bagaimana manusia menjadi dewasa, bagaimana kebiadaban menjelma menjadi etika, dan bagaimana manusia di sepanjang masa itu hidup dan menjalani kehidupannya. Guruku... sahabat sekaligus orang tuaku. Pembawa cahaya dan menjadi saksi atas setiap perjalanan dan cerita yang kulalui. Melalui surat kecil ini aku berdo`a dan meminta, tiada lain dalam kehidupan mereka selain kebahagiaan dan cinta yang tak lekang oleh waktu.
Terima kasih.... Guruku.
Oleh: Fawwaz Andhika & Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H