Technology as God : Tuhan Tidak Punya Jenis Kelamin (Part 11)
Gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari sudut non-biologis. Hal ini berbeda dengan sex yang secara umum digunakan untuk mengidentifikasi per- bedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi.
Begitu juga dengan banyaknya perbincangan tentang Tuhan seperti, mengapa Tuhan lebih di identikkan jenis kelamin laki-laki atau maskulin? Sedangkan menurut "Technology as God" Tuhan itu tidak memiliki jenis kelamin.
JENIS KELAMIN TUHAN
Jenis kelamin Tuhan dapat dipandang secara harfiah atau sebagai aspek alergi dari sesosok deitas.
Deisme (berasal dari bahasa Latin "deus" yang berarti "Tuhan") adalah kepercayaan filosofis yang menyatakan bahwa Tuhan ada sebagai suatu sebab pertama yang tidak bersebab, yang bertanggung jawab atas penciptaan alam semesta, tetapi kemudian tidak ikut campur dengan dunia yang diciptakan-Nya.
Dalam agama-agama politeistik, para dewa tampak memiliki jenis kelamin harfiah yang dapat membolehkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain, dan bahkan dengan manusia, dengan cara seksual.
Dalam kebanyakan agama monoteistik, jenis kelamin Tuhan, tak dapat ditunjukan dalam esensi lazim, karena atribut-atribut Tuhan tak dapat dibandingkan dengan hal lain.
Sehingga, gagasan "gender ilahi" biasanya dianggap merupakan sebuah analogi, yang dipakai oleh umat manusia dalam rangka mengaitkan konsep Tuhan dengan tanpa konotasi seksual.
Begitu juga dengan pemahaman "Technology as God" mereka berpendapat Tuhan itu tidak memiliki jenis kelamin, karena sama seperti teknologi yang tidak memiliki jenis kelamin perempuan atau laki-laki.
Tetapi dalam agama-agama Abraham lebih menidentikkan Tuhan memiliki jenis kelamin laki-laki, hal tersebut terlihat dari beberapa ayat dalam kitab suci mereka yang lebih menonjolkan peranan laki-laki.