Lihat ke Halaman Asli

Memaknai (Kembali) Arti Kemerdekaan

Diperbarui: 17 Agustus 2015   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : http://www.deviantart.com/morelikethis/320724369

Sudah tujuh puluh tahun negara ini menyatakan kemerdekaannya, tepatnya melalui proklamasi kemerdekaan yang disampaikan oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta pada 17 agustus 1995. Hanya saja, pertanyaan yang (hampir pada setiap kemerdekaan) muncul ialah apakah negara ini sudah benar-benar merdeka?

Banyak yang memberikan argumentasi serta analisa (sesuai dengan keahliannya) untuk menjawab pertanyaan di atas. Analisa tersebut mencakup hampir setiap sendi-sendi kenegaraan, dari mulai sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya dan sebagainya. Hanya saja, saya ingin memberikan argumentasi dari sudut pandang lain, tentang apa dan bagaimana kemerdekaan itu sesungguhnya (sesuai dengan kemampuan saya tentunya). 

Kemerdekaan Hakiki

Secara etimologis istilah kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang berarti bebas; berdiri sendiri dan atau tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.  Dengan demikian, kemerdekaan sendiri berarti keadaan bebas (tidak terjajah lagi) dan tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.[1]

Dilihat dari arti kata kemerdekaan di atas, maka setidaknya ada tiga syarat yang harus terpenuhi : bebas, berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada orang ataupun pihak tertentu. 

Nah, jika kembali kepada pertanyaan di atas mengenai “apakah negara ini sudah benar-benar merdeka?” tentu kita juga akan mengetahui jawabannya. Hanya saja, penafsiran dari istilah kemerdekaan tentu tidak sesederhana hanya dengan memahami arti kata tersebut, ada faktor-faktor lain yang dibutuhkan dalam mengambil kesimpulan tersebut.

Dalam salah satu postingan di salah satu sosial media miliknya, K.H. Abdullah Gymnastiar atau yang sering disebut Aa Gym memberikan pernyataan mengenai makna dari kemerdekaan, bahwa : “kemerdekaan adalah merdeka dari kemusyrikan, merdeka dari dijajah cinta dunia, diperbudak pangkat, jabatan, popularitas, nafsu, syahwat, penilaian makhluk, merdeka dari kemunafikan.” Lalu Aa Gym melengkapi pernyataanya dengan sebuah penegasan bahwa : “Orang yang merdeka adalah orang yang bertauhid hanya menuhankan Allah semata, patuh dan pasrah hanya kepada-Nya”.[2]

Sepintas mungkin pernyataan di atas (terutama bagi kalangan SEPILIS, orientalis atau bahkan kaum islamophobia) terkesan sangat islamis dan radikalis. Namun jika diteliti secara lebih mendalam, apa yang disampaikan oleh aa Gym di atas memiliki pertalian yang erat dengan arti kata dari merdeka yang telah dibahas sebelumnya.

Tiga Syarat Kemerdekaan

Jika boleh dipenggal menjadi tiga bagian, maka pernyataan aa Gym di atas memenuhi tiga syarat dari kemerdekaan sesuai dengan definisi dari arti kata merdeka itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline