Lihat ke Halaman Asli

Cerita Canting: Di Balik Kompasianival 2012

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Booth Canting

[caption id="attachment_1905" align="aligncenter" width="538" caption="Booth Canting di Kompasianival 2012"][/caption]

Jum’at, 16 November 2012 KA. Madiun Jaya AC mendarat dengan selamat di St. Lempuyangan Yogyakarta.  Sebuah perjalanan pertama dalam agenda piknik hore ke Jakarta telah saya lewati dengan lancar.  Tak banyak halangan kecuali masih ada sedikit sisa rutukan saya (entah pada siapa) lantaran KA. Manja Ekonomi yang biasa saya tumpangi ketika ke Jogja tidak beroperasi. Saya mesti bayar hampir dua kali lipat dari biasanya padahal jadwal, fasilitas, dan semuanya sama saja.

“Sudah, kesenangan yang akan kita dapat akan membayar semuanya, bahkan lebih,” kata seorang kawan yang juga telah menjemput saya di St. Lempuyangan.

Ya, hari itu adalah hari yang sudah saya tunggu sudah sejak beberapa minggu belakangan.  Canting mendapat undangan di acara tahunan Kompasiana, Kompasianival.  Lama rasanya tidak melakukan perjalanan atau sekedar kumpul-kumpul bersama dengan teman-teman Canting.  Jadi ketika membayangkan sebuah perjalanan ke Jakarta naik kereta bersama mereka, rasanya saya tidak sabar.

Setelah beristirahat dan packing di tempat teman, akhirnya waktu yang ditunggu tiba juga.  Jum’at pukul 16.00 kami berenam berangkat ke Stasiun Lempuyangan, sampai di sana, KA. Progo sudah menunggu kami di tengah hujan yang mengguyur kota Jogja.

Seperti dalam bayangan, perjalanan kami menyenangkan.  Paling heboh, paling tidak bisa diam, dan paling banyak makan dan tidur tentu saja.

[caption id="attachment_1906" align="aligncenter" width="538" caption="Makanan di perjalanan"]

Makanan di perjalanan

[/caption] [caption id="attachment_1907" align="aligncenter" width="538" caption="Buka lapak di St. Pasar Senen sambil menunggu pagi"]

Buka lapak si St. Pasar Senen | turu sik, Lek!

[/caption] [caption id="attachment_1908" align="aligncenter" width="538" caption="Sarapan sik, ndak gemblung"]

[/caption] [caption id="attachment_1909" align="aligncenter" width="538" caption="Poto dulu sebelum berangkat menjemput motor Mio"]

[/caption]

Pukul 02.00 dini hari, kereta kami sampai di St. Pasar Senen.  Masih terlalu pagi untuk jalan-jalan, kan?  Maka kami memutuskan untuk membuka lapak di stasiun tersebut, meski  Babeh Helmi sudah menghubungi kami untuk beristirahat di rumahnya.

Kesan saya begitu sampai di Jakarta adalah bahwa saya merasa sedang ada di Surabaya.  Haha ya, ini adalah pertama kalinya saya datang ke kota Megapolitan ini.  Tapi saya belum menemukan hal istimewa, yang segera menyadarkan bahwa saya sedang di Jakarta sampai akhirnya, saya, kami tepatnya, naik metromini dari Blok M menuju Gandaria City.

Ampuuun!! Ngepot-ngepot, sampe jidat nyaris kejedot kursi di depan dan mabuk darat. K.  Kalah deh, sopir bis Sumber Kencono! Tapi syukurlah, jarak yang harus kami tempuh tidaklah terlalu jauh dan sampailah kami di Gandaria City dengan selamat.

[caption id="attachment_1913" align="aligncenter" width="480" caption="Sebelum masuk Gandaria City, rokokan sik, Lek!"]

[/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline