Lihat ke Halaman Asli

Merindu Ibu

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat pesakitan terasa, belaian tangan ibu yang selalu ingin kupinta Saat sesak dada menyapa, usapan tangan ibu yang kutunggu Saat hati tak genap untuk sekedar menceracau sebuah nama, Lembut tatapan Ibu yang ingin kusambut Saat mata lelah memandang dunia, lembut senyum ibu yang tak kenal lelah Saat jantung enggan berdetak, kecupan cinta Ibu yang akan terus menguatkan Ibu... Kaulah segala obat atas pesakitanku Kaulah pelita dalam gelap perjalanku Kaulah lentera pagi yang menghiasi langit hatiku Kaulah malaikat penjagaku Kaulah penyemangat hidupku Kaulah segalanya bagiku Ridhomu adalah ridho Tuhanku Ibu,... Aku merindumu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline