Lihat ke Halaman Asli

Si Pahit Pare Yang Banyak Manfaat

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pahiiiiiittt…… ogah deh, makanan apa tuh, pahit banget, gak doyaaan!!! Mau dibumbuin dan dicampur bahan apa, tetap aja rasanya pahit. Iya lah, udah dari sononya pahit kok, mau diapain lagi. Biar pun pahit, toh yang penting banyak manfaatnya. Sepertihalnya obat, obat kebanyakan pahit tapi kan menyembuhkan. Iya gak?

Dulu saya sangat tidak doyan dengan yang namanya tumis pare, tapi lama-kelamaan jadi doyan juga. Ini berawal saat tak ada lauk lain selain tumis pare di meja makan, mau gak mau ya itu yang akan kujadikan lauknya. Maklum lapar sudah mendera, setelah mencoba untuk meresapi rasanya, aku jadi semakin ingin lagi dan lagi. Rasa pahit yang bercampur dengan asin, manis dan pedes membuat lidah bergoyang riang, jiahahaha tariik maaang...

[caption id="attachment_148728" align="alignleft" width="257" caption="Pare"][/caption]

Siapa yang belum tahu pare (Momordica charantia L.) tanaman pahit yang biasa ditumis ini tumbuh menjalar atau merambat. Tapi meskipun pahit, pare sangat mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.

Menurut salah satu situs yang saya baca, salah satu manfaat pare yaitu sebagai anti kanker. Pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Pare juga mengandung betakaroten yang sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus.

Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa membanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol.

Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus. Meskipun pare bergizi tinggi, namun sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak dan wanita hamil. Karena anak-anak masih rentan terhadap pare, dikhawatirkan kadar gula anak akan anjlok. Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi pare karena buah ini mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan. (Sumber)

Nah, banyak kan manfaat dari buah pahit ini. Tapi jika dimasak dengan benar, buah pare ini juga akan terasa lezat, yah meskipun rasa pahitnya tetap saja ada. Biasanya, untuk mengurangi rasa pahit pare Enek melakukan beberapa angkah berikut:

  1. Mempersihkan pare dengan membuang selaput di dalamnya (kulit yang berwarna putih) sampai bersih.
  2. Meremas-remasnya dengan garam,
  3. Menyucinya hingga bersih
  4. Menyiapkan air mendidih lalu menyiramkannya pada pare yang diremas tadi, kemudian mendiamkannya sejenak dan ditiriskan.
  5. Pare siap dimasak sesuai selera.

Ada beberapa resep memasak pare yang saya temukan di google, namun yang biasa saya makan adalah tumis pare dicampur udang atau ayam. Menambahkannya dengan tempe juga mantab.

Resep ini aku dapatkan dari sini Resep Bahan Tumis Pare : •    500 gram pare hijau/putih, belah 2 •    1 potong lengkuas, memarkan •    150 gram udang kupas •    1 lembar daun salam •    garam dan gula sesuai selera

Resep Bumbu Halus Tumis Pare : •    5 buah cabai merah •    7 buah bawang merah •    3 siung bawang putih •    1/2 sendok teh terasi •    1 buah tomat iris tipsi •    3 buah kemiri sangrai •    2 sendok teh garam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline