Lihat ke Halaman Asli

Aku Rindu Membelaimu, Putraku

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu kami hanya berdua, meniti hari hanya berdua Bersama suami yang telah menjadi bagian jiwa Bercanda dan tertawa penuh bahagia

Lalu terasa ada kehidupan lain ditubuhku Perutku semakin hari semakin besar, berisi Kadang dia menendangku, sakit… tapi aku tersenyum dan membelainya Bahagia... Sembilan bulan berlalu, ah... ternyata kau sudah tak kerasan tinggal diperutku, cinta Kaupun ingin menghirup udara dunia Kaupun ingin menatap beribu warna Kaupun ingin kehidupan nyata Dengan bertaruh jiwa, ku lahirkan engkau Dangan sakit yang teramat sangat, ku keluarkan engkau dari rahimku Dan kusambut dengan kebahagian saat ku dengar tangismu Anakku, kau begitu lucu Kudekap engkau, ku timang engkau Kuberikan susuku untukmu, memancar bagai sungai surga kehidupan Ah…. Kadang kau nakal anakku, kau gigit putingku sampai terluka Aku mengaduh kesakitan, namun ku biarkan kau tetap melakukannya Kau terlihat begitu bersemangat menyambut air murni ini Hingga kau kenyang dan tertidur pulas sungguh bahagia saat melihatmu tertidur putraku Hari terus berlalu, dan kau semakin menunjukkan kepiawaianmu membanggakanku Kau putra yang pintar, tak sedikit para bunda berdecak iri terhadapku Kau selalu diterima di Sekolah faforit, dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi Ah…… Aku begitu bangga melihatmu telah diwisuda Dan tak sulit kau mendapatkan pekerjaan yang kau inginkan Putraku, kau bercerita ingin bekerja ke luar kota Gaji yang rumayan besar katamu Aku semakin bangga putraku, tapi aku tak kuasa menahan sedihku Kau akan jauh dari pelukku Sekarang kau terlihat bahagia dengan kekuasaanmu istri cantikmu, dan putra putrimu yang lucu Tapi kenapa kau lupakan Ibu, putraku Aku rindu membelaimu, mendekapmu Menenggelamkanmu dalam dadaku saat kau tertidur Kini ku masuki masa senja Kembali hanya berdua dengan suami belahan jiwa Tak ingin aku rumah mewah, tak ingin aku mobil wah Aku hanya ingin mendekapmu putraku Aku rindu membelaimu

-------------------------o0o----------------------- Terinspirasi dari : Iyung dan Eyang Kungku yang kini hanya tinggal berdua Artikel dari Abi ELHA yang berjudul "Sungguh, Aku Melihat Surga dari Dekat" Cerita dari Mas Aziz Safa bahwa ayahnya sedang sakit (semoga lekas sembuh)

* Maaf, gambar hasil download, tapi lupa downloadnya dimana! Maaf ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline