Lihat ke Halaman Asli

Februari Berakhir

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_83481" align="alignright" width="225" caption="Malam akan terus berganti, mesti tak di bulan Februari"][/caption]

Kata orang, Februari bulan penuh cinta
Benarkah?
Kata Orang, Februari bulan penuh kasih sayang
Yakinkah?
Kata orang, Februari waktunya mengatakan cinta
Apa iya?
Lalu bagaimana dengan bulan lainnya?

Tak adakah cinta, tak adakah kasih sayang
Tak bolehkan mengucap cinta
Jika tak di bulan kedua?

Malampun akan terus berganti

Maaf, aku tak sependapat dengan anda
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir malam penuh cinta
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir untuk berkasih sayang
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir untuk menyatakan cinta

Cinta, dia senantiasa ada untuk insan yang bernyawa
Cinta, dia menyelimuti hati para insan pengembara cinta
Cinta, tak pernah pergi meninggalkan kita tanpa coretan pena

Berjuta kata terbang dalam angan, namun tak mampu kurajut menjadi prosa
Beribu kalimat berkedip dalam bayangan, namun angan tak mampu menyusunnya menjadi karangan
Hanya cinta yang mampu merajuta kata menjadi prosa
Hanya cinta yang mampu menyimpulkan banyangan menjadi karangan

Dan Cinta, tak hanya ada di bulan kedua
Karena Cinta, tak berakhir di ujung Februari

Akan tetap kucari mozaik-mozaik cinta yang tertebar entah dimana
Dan tak kutunggu hingga datangnya bulan kedua ditahun berikutnya dalam ku berkelana
mencari mozaik cinta yang sempat terlupakan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline