Perlunya Pendidikan Karakter
Saat ini banyak orang orang-orang yang berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, namun tindakan mereka sangat memalukan dan meresahkan masyarakat sekitar. Sebagai contoh kasus fenomena. amoral yang melibatkan peserta didik sebagai pelakunya, seperti seks pra-nikah, video porno, penyalahgunaan NAPZA dan minuman keras, tawuran, kekerasan perploncoan, penghinaan guru dan sesama murid melalui facebook. Bahkan kasus-kasus korupsi, kolusi dan manipulas yang melibatkan orang-orang terdidik dan terpelajar. Hal ini menjadi tamparan keras bag dunia pendidikan yang idealnya melahirkan generasi-generasi terdidik dan beretika sekaligus menjadi musuh utama fenomena-fenomena perilaku amoral tersebut.
Gambaran tersebut, menunjukkan bahwa generasi kita kurang bahkan tidak berkarakter. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Oleh karena itu dalam suatu pendidikan perlu ditanamkan suatu pendidikan karakter pada masyarakat untuk membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan taat akan nilai-nilai yang ada. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang bermoral, membentuk manusia Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H