Editor: Pungky Kumala Sari
Sabtu, 04 November 2023
Presiden Joko Widodo, baru-baru ini menegaskan sikap netralitasnya terhadap tiga calon presiden yang sedang ramai diperbincangkan di tengah persiapan Pilpres mendatang melalui jamuan makan siang yang dilaksanakan di Istana Merdeka. Dengan munculnya spekulasi yang beragam dari berbagai pihak, Presiden Jokowi mengundang para capres 2024 untuk menghadiri pertemuan dan jamuan makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10).
Pertemuan ini muncul di tengah-tengah wacana intens yang memperdebatkan kemungkinan cawapres yang akan diusung oleh berbagai partai politik menjelang Pilpres 2024. Adanya tiga nama yang disorot oleh berbagai pihak, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, telah memunculkan sejumlah spekulasi dan opini dari berbagai kalangan masyarakat menuju pemilihan presiden 2024.
Setelah jamuan makan siang selesai, ketiga capres itu berjalan berdampingan saat meninggalkan halaman Istana Negara. Obrolan yang berlangsung pada jamuan makan siang disampaikan oleh para capres adalah obrolan ringan dengan suasana yang penuh keakraban.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Anies Baswedan menyampaikan pesan agar Presiden Jokowi dapat bersikap netral menuju pesta demokrasi 2024.
"Presiden Jokowi menyampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan pejabat, gubernur, bupati, dan aparat negara untuk bersikap netral untuk pemilihan presiden 2024 nanti," Ungkap Anies.
Meskipun banyak isu mengenai Jokowi memberikan dukungan kepada salah satu dari ketiga calon presiden tersebut, Presiden Jokowi menunjukkan sikap netralitas melalui jamuan makan siang oleh ketiga calon presiden. Sikap netralitas yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi salah satunya dapat menjadi peredam untuk isu mengenai anak sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka yang maju menjadi pasangan Prabowo Subianto.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa jamuan makan siang menjadi upaya untuk mengalihkan isu yang beredar pasca putusan Mahkamah Konsitusi (MK).
"Jadi ini upaya untuk menyelamatkan sementara. Diajak lah makan siang, supaya pembicaraan publik terseret ke makan siang dan masyarakat dapat beralih kepada jamuan makan siang yang dilaksanakan," ungkap Pangi.