Lihat ke Halaman Asli

Jejak Anak Muda Indonesia: Gagasan Ksatria Airlangga Melalui Kajian SDGs Menuju Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 6 Juni 2024   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Realisasi Pembebasan Pembayaran BPJS: Arah Baru Kesehatan dalam Kajian SDGs

Indonesia, bangsa yang berada di persimpangan sejarah menuju 100 tahun kemerdekaannya pada 245, memiliki cita-cita luhur untuk menjadi Indonesia Emas. Dalam perjalanan ini, anak muda 0memegang peranan sentral, membawa gagasan segar dan visi masa depan. Indonesia Emas 2045 adalah target besar yang ingin dicapai oleh Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang unggul dan berdaya saing untuk mencapai target tersebut. Salah satu gagasan yang dapat dijadikan jejak oleh anak muda Indonesia adalah gagasan Ksatria Airlangga melalui kajian SDGs. Salah satu contoh gemilang adalah Ksatria Airlangga, yang melalui kajian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), mencetuskan inovasi menarik dengan realisasi pembebasan pembayaran BPJS, yang merupakan subtujuan dari SDG 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan.

Peran Penting SDGs dalam Jejak Anak Muda

SDGs, yang menjadi panduan untuk pembangunan berkelanjutan, menyoroti pentingnya kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat. Di tengah dinamika perubahan zaman, anak muda seperti Ksatria Airlangga memahami kebutuhan akan solusi kreatif. Dalam jejaknya, Ksatria telah menerjemahkan gagasan SDGs ke dalam tindakan nyata melalui realisasi pembebasan pembayaran BPJS, sebuah langkah revolusioner dalam memajukan kesehatan publik. Ksatria Airlangga adalah sebuah gagasan yang diusung oleh civitas Universitas Airlangga. Gagasan ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang memiliki karakteristik kreatif, inovatif, mandiri, berwawasan global, dan berjiwa sosial. Gagasan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia di masa depan

Mengurai Realisasi Pembebasan Pembayaran BPJS

Salah satu kajian yang dapat dilakukan oleh anak muda Indonesia dalam rangka mewujudkan gagasan Ksatria Airlangga adalah kajian Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB. Tujuan SDGs terdiri dari 17 poin yang mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kemiskinan. Pembebasan pembayaran BPJS sebagai bagian dari SDG 3 adalah langkah penting untuk menjangkau kesehatan universal. Dalam mewujudkan hal ini, anak muda Indonesia mengambil peran proaktif. Ksatria Airlangga telah memperlihatkan bagaimana anak muda dapat mengartikulasikan solusi yang inovatif untuk permasalahan kesehatan yang kompleks, membawa dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, peran anak muda seperti Ksatria Airlangga menjadi semakin penting. Melalui pemahaman dan kajian SDGs (Sustainable Development Goals), Ksatria Airlangga mengusulkan beberapa gagasan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu gagasan yang menarik adalah pembebasan pembayaran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk masyarakat Indonesia.

Pembebasan pembayaran BPJS dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, masih banyak masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan karena terkendala biaya. Dengan pembebasan pembayaran BPJS, masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus khawatir dengan biaya.

Namun, pembebasan pembayaran BPJS juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu tantangan adalah sumber pendanaan untuk BPJS. Jika BPJS tidak memiliki sumber pendanaan yang cukup, maka layanan kesehatan yang disediakan dapat terganggu. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mencari sumber pendanaan alternatif yang dapat menopang pembebasan pembayaran BPJS.

Selain itu, pembebasan pembayaran BPJS juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Dukungan dari pemerintah dapat berupa kebijakan yang mendukung pembebasan pembayaran BPJS, seperti pengalokasian anggaran untuk BPJS. Dukungan dari lembaga keuangan dapat berupa pembiayaan yang dapat menopang pembebasan pembayaran BPJS. Sedangkan dukungan dari masyarakat dapat berupa partisipasi dalam program-program sosial yang mendukung pembebasan pembayaran BPJS.

Dalam konteks SDGs, pembebasan pembayaran BPJS dapat menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan (SDG 3). Dengan pembebasan pembayaran BPJS, masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline