Lihat ke Halaman Asli

Fauzi Pratama Ramadhan

Mahasiswa Jurnalistik

Hubungan Interaksi Media Sosial di Era Digitalisasi Melalui Pendekatan secara Aksiologi, Ontologi, Epistemologi

Diperbarui: 5 Desember 2021   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia tengah memasuki Era Revolusi Industri 4.0 hal ini mengakibatkan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) mengalami kemajuan yang begitu pesat mulai bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan, serta pariwisatanya. Dengan majunya teknologi akan berperan dalam memperbaiki ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. 

Termasuk media massa yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Hal tersebut karena media massa pun perlu menyesuaikan jaringan komunikasinya agar sampai pada khalayak masyarakat sehingga diharapkan dapat berinteraksi secara langsung melalui media sosial.

Media sosial merupakan sebuah perantara bagi media massa untuk menyebarkan informasi atau berita dengan berdasarkan fakta yang ada. Pada intinya, media sosial dan media massa memiliki kemampuan yang sama dalam penyebaran informasi aktual. Saat ini, berita terbaru, populer, hingga berita yang menjadi trending topik mudah diakses melalui aplikasi baik itu dalam media massa maupun media sosial. 

Adapula yang menjadi perbedaan antara interaksi media massa dengan media sosial adalah media massa memuat penulis yang jelas dan selalu tercantum di awal atau akhir sebuah bacaan berita, sedangkan dalam media sosial, penulis berita terkadang masih berupa anonim.

Dari masa ke masa, inovasi dalam memajukan fitur perangkat komunikasi semakin interaktif. Selain memberikan interaktivitas, media baru juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut yang merupakan poin ini tidak kalah pentingnya, yaitu digitalisasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa media penyiaran dan dibandingkan dengan media analog atau tradisional, platform digital memiliki banyak keunggulan. 

Selain dari terbukanya saluran komunikasi dua arah, dan media baru di era informasi memiliki kesan kualitas kinerja dan distribusi yang lebih luas. Karakter terakhir yang diusung adalah Audience Generated, yaitu Media baru memungkinkan pemirsa untuk mendistribusikan konten mereka sendiri.

Mulai dari wordpress, blog, aplikasi sosial media, dan lainnya. Seluruh perangkat tersebut berperan aktif dalam menyebarkan informasi atau berita agar mendorong masyarakat atau penggunanya untuk melakukan literasi. Menurut (Aoyama & Castells, 2002), konsep media dapat senantiasa mengikuti dinamika peradaban manusia yang saat ini telah memasuki era masyarakat informasi. Selanjutnya, perkembangan media virtual mejadi tahap baru dalam perantara media massa, khususnya saat ini Indonesia tengah dalam krisis akibat pandemi covid-19. Komunikasi antar kota bahkan antar negara mulai mudah untuk dilakukan kapan saja.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan kajian secara mendalam mengenai hubungan interaksi media massa melalui pendekatan ilmu bantu filsafat komunikasi yaitu aksiologi, ontologi, dan epistemonologi agar dapat membangun interaksi dalam dunia nyata. Metode pengumpulan data dalam penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data kajian literatur lalu menganalisisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline