Sehabis ibadah di Masjid, aku berbasa-basi menanyakan sesuatu pada anak kecil, kalau enggak salah usia dia saat itu 6 tahun. "Kalau kamu besar ingin jadi apa?", tanyaku asal. "Angkasawan", ketusnya cepat. Seolah jawaban itu tergambarkan di depan mata. Dari mana anak itu mendapat istilah itu, bahkan ia sempat bercerita tentang impiannya itu. "Mau ke luar angkasa, melihat bulan naik pesawat", tambahnya.
Usut punya usut, dia pernah menonton kartun di televisi, yang menceritakan tentang antariksawan. Atau disebut angkasawan dalam bahasa malaysia. Istilah angkasawan mungkin ia dapat dari pengucapan native dari animasi nya. Betapa besar dorongan film animasi, yang mampu mengubah cara pandang mereka, dengan waktu yang sangat cepat. Aku juga kerap nonton film yang membawaku pada suatu ide baru, sesuai dengan pesan yang tersirat di dalamnya. Atau bisa dikatakan mimpi bisa muncul jika ada yang mentransfer mimpi itu, selain karena kita mau berpikir tentunya.
Pembuatan film animasi menurutku adalah sebuah ide yang divisualisasikan. Bahkan kini, banyak infografis, yaitu data-data rumit yang disajikan dalam bentuk grafis, sehingga mudah untuk dipahami, bahkan dengan hanya menonton nya beberapa menit. Dengan visualisasi memudahkan hal-hal yang agak rumit menjadi sederhana. Tentu hal ini karena Aku alami. Namun banyak metode lain untuk mentransfer ide, seperti audio dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H