Lihat ke Halaman Asli

Terpaksa Sekolah sama dengan Permainan Failed

Diperbarui: 31 Januari 2018   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bermain merupakan pekerjaan yang paling disukai banyak kalangan, terutama anak-anak. Menyempatkan sedikit waktu bermain juga bisa dianggap bijak. Karena bermain dapat dilakukan setiap saat, seperti kita sekolah, bekerja atau aktifitas lainnya juga bisa digologkan sebagai bermain.

Ingat pertama kali bersekolah? Pasti terbayang akan bermain bersama teman -- teman. Sejak anak-anak, sadar atau tidak, mungkin kita menganggap sekolah sebagai sarana bermain yang menghubungkan kita dengan sesame pemain (multi player). Dalam permainan ini (baca: sekolah), merupakan permainan yang genre (aliran) nya lebih kearah kerja sama, dan mencapai level terakhir untuk melawan musuh yaitu sifat kebodohan. Setiap level, akan diberi banyak kesempatan untuk bangkit dan melanjutkan level berikutnya, hingga akhirnya permainan selesai.

Level dalam permainan, memegang peran sebagai indicator kualitas player (pemain) nya. Artinya semakin tinggi level seseorang dalam permainan makan semakin tinggi pula kualitas player. Hal ini sama halnya dengan bekerja, bersekolah, maupun bentuk aktifitas lain yang bisa dikatakan turunan dari bentuk bermain. Dimana aktifitas yang tergolong berat, bisa dianggap sebagai permainan hard level (level sulit).

Kembali ke pertanyaan "Ingat pertama kali bersekolah?", yang tergambar biasanya konyol. Seperti teman berantem, atau dibenci karena salah bersikap. Jika ditarik kebelakang ternyata sekolah kita karena rasa ingin bermain, dimana kita sebenarnya mengikuti pola bermain orang tua kita, bahwa sekolah mampu membawa perubahan. Jika hal itu hanya pertama kali bukan masalah. Namun, bila sampai kita berkembang kearah remaja, dewasa atau tua dan tak mampu menangkap inti permainan itu, maka kita hanya seperti terpaksa bersekolah atau istilahnya permainan failed (gagal).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline