Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Tidak Kemana-mana

Diperbarui: 9 Oktober 2016   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : @alhikmahjkt

Tuhan tidak kemana-mana. Saya pernah tinggal di sebuah rumah sempit dari bambu, rumah sederhana, terletak di pinggir sawah yang juga tidak jauh dari jalan raya, di satu kota yang dingin. Bersyukur, masih diberi karunia tempat berteduh, dari teriknya panas matahari dan dinginnya angin malam. Tinggal di kota yang dingin, ada beberapa masa dimana cuacanya sangat ekstrem; siang harinya bisa sangat membakar, dan di malam hari dinginnya serasa menusuk tulang.

Tapi saya sangat bersyukur, karena dari tempat itu masih diberi kesempatan untuk senantiasa berdzikir, berfikir, dan beramal shalih. Karena sesungguhnya di benua dan negara manapun kita berada; mau tinggal di Amerika, Mauritius, Azerbaijan, Nairobi, Uni Emirat Arab, Guatemala, Maladewa, Yerusalem, Kepulauan Solomon, Korea Utara, Republik Nauru, Trinidad & Tobago, Madagaskar, Perancis, bahkan di pedalamannya Indonesia yang paling dalam pun, Tuhan tidak kemana-kemana.

*Fauz, Ahmad Fauzi Mei | Mataram No. 1, Jember




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline