Lihat ke Halaman Asli

fauzil adhim

Mahasiswa

Mahasiswa Demo… Oh No!!!

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Negara ini sering kita lihat audisi pencarian bakat. Dari audisi menyanyi, dance, fashion, dll. mereka sangat serius mengikuti audisi tersebut. Mereka datang jauh dari tempat tinggalnya hanya untuk mengikuti audisi tersebut. Peserta audisi yang mencapai ribuan tak meyurutkan semangat peserta-peserta tersebut.

Saya sempat heran melihat fenomena ini. Mereka sangat yakin akan lolos audisi meskipun mereka tahu dengan keterbatasan yang mereka punya. Keluarga, teman dekat seharusnya dapat memberi keyakinan kepada yang bersangkutan agar tidak terlalu yakin akan diterima, karena ketika nantinya tidak diterima/ tidak lolos maka tidak akan terjadi kekecewaan yang sangat tinggi. Jadikan semua itu sebuah pengalaman yang sangatberharga Karena nantinya akan menjadi sesuatu yang sangat berharga pula untuk kita.

Kemarin saya melihat kejadian serupa. Namun bedanya ini membuat saya sangat senang hingga sampai terharuh, karena di kampus tempat saya kuliah baru saja dilaksanakan pendaftaran bagi para mahasiswa yang ingin menghafalkan alquran. Ketika waktu pelaksanaan tes interview dimulai semua peserta mengantre sangat panjang. Tidak selesai disana mereka pun selalu bertanya kepada teman sebayanya “apakah aku dapat diterima”. Tampak raut wajah sedih takut tidak diterima. Ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pihak kampus.

kurang lebih sebanyak 695 peserta telah mendaftarkan diri. Ini sangat membanggakan bagi saya sebagai mahasiswa yang berada di dalam kampus tersebut. Ketika saat ini mahasiswa sibuk mengamen di jalanan, tapi mahasiswa disini masih sempat menghafalkan ayat demi ayat. Ketika mahasiswa saat ini sedang sibuk unjuk rasa, tapi mahasiswa disini sedang sibuk muroja’ah,, dan ketika saat ini mahasiswa sibuk dengan kekasihnya, tapi mahasiswa disini sedang asyik khatmil quran bersama di masjid-masjid.

Subhanallah… alangkah senangnya jika seorang generasi penerus dapat menjadikan hidup lebih istimewa, tidak pintar berargumen hanya untuk menjatuhkan saja tetapi bagaimana generasi penerus ini dapat menjadikan Negara menjadi maju di segala bidang dan itu dapat diperoleh dengan menciptakan generasi yang benar, yaitu benar dalam berprilaku, sikap yang santun, ramah dan patuh kepada guru – guru.

jika ini telah di laksanakan maka tidak ada lagi mahasiswa akan menyebut kata-kata galau, apalagi stress dengan persoalan-persoalan yang tidak jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline