Lihat ke Halaman Asli

Who Is Auguste Comte

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum kita mendiskusikan siapa itu August Comte lebih jauh alangkah lebih baiknya kita berkenalan dulu dengan tokoh yang kita kenal sebagai peletak dasar atau yang mengenalkan istilah sosiologi. Karena untuk mengerti ide-ide seorang ahli teori beserta tekanan utamanya, kita harus mengerti lebih dulu konteks social dan intelektual semasa hidupnya. August Comte atau juga Auguste Comte (Nama panjang: Isidore Marie Auguste François Xavier Comte;lahir di Montpellier, Prancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Prancis, 5 September 1857 pada umur 59 tahun) adalah seorang ilmuwan Perancis yang dijuluki sebagai "bapak sosiologi". Dia dikenal sebagai orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial.

Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan pendidikannya di Politeknik École di Paris. Keluarganya beragama katolik dan berdarah bangsawan, tetapi comte tidak memperlihatkan loyalitasnya. Di politeknik Ecole di Paris ia cukup lama disana sehingga ia mengalami suasana pergolakan social, intelektual, dan politik.

Comte di kenal sebagai mahasiswa yang keras kepala dan suka memberontak, yang kemudian meninggalkan Ecole sesudah seorang mahasiswa memberontrak dalam mendukung Napoleon dipecat.dalam perkembangan masa hidupnya ia-pun melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara agama Katolik yang ia anut dengan pemikiran keluarga monarki yang berkuasa sehingga ia terpaksa meninggalkan Paris.

Kemudian pada bulan Agustus 1817 dia menjadi murid sekaligus sekertaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de Saint-Simon, yang kemudian membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelek. Pada tahun 1824, Comte meninggalkan Saint-Simon karena lagi-lagi ia merasa ada ketidakcocokan dalam hubungannya. Pada akhirnya comte menikahi seorang wanita bernama Caroline Massin. Comte dikenal arogan, kejam dan mudah marah sehingga pada tahun 1826 dia dibawa ke sebuah rumah sakit jiwa, tetapi ia kabur sebelum sembuh.

Kemudian setelah kondisinya distabilkan oleh Massin, ia mengerjakan kembali apa yang dulu direncanakannya. Namun sayangnya, ia bercerai dengan Massin pada tahun 1842 karena alasan yang belum diketahui. Saat-saat diantara pengerjaan kembali rencananya sampai pada perceraiannya, ia mempublikasikan bukunya yang berjudul Le Cours de Philosophie Positivistic. Pada tahun 1844, Comte menjalin kasih dengan Clotilde de Vaux, dalam hubungan yang tetap platonis. Setelah Clotilde wafat, kisah cinta ini menjadi quasi-religius. Tak lama setelahnya, Comte, yang merasa dirinya adalah seorang penemu sekaligus seorang nabi dari "agama kemanusiaan" (religion of humanity), menerbitkan bukunya yang berjudul Système de politique positive (1851 - 1854). Dia wafat di Paris pada tanggal 5 September 1857 dan dimakamkan di Cimetière du Père Lachaise.

Pergaulan comte dengan gadis-gadis juga dianggap sebagai malapetaka, tetapi relevan untuk memahami evolusi dalam pemikiran comte, khususnya perubahan dalam tekanan tahap-tahap akhir hidupnya dari positivisme ke cinta. Sementara comte dalam mengembangkan filsafat pisitifnya yang komprehensif, dia menikah dengan seorang bekas pelacur bernama Carolin Massin, seorang wanita yang lama menderita, yang menanggung bebang emosional dan ekonomi dengan comte. Sesudah comte keluar dari rumah sakit dan intrinya sabar memenuhi kebutuhannya comte, dan merewatnya sampai sembuh meskipun tanpa penghargaan comte serta kadang-kadang disertai perlakuan kasar. Setelah pisah untuk sesaat lamanya, intrinya pergi dan membiarkan dia sengsara dan gila.


Menelaah Pemikiran August Comte

Comte melihat satu hukum universal dalam semua ilmu pengetahuan yang kemudian ia sebut sebagai 'hukum tiga fase'. Melalui hukumnya ia mulai dikenal di seluruh wilayah berbahasa Inggris (English-speaking world); menurutnya, masyarakat berkembang melalui tiga fase: Teologi, Metafisika, dan tahap positif (atau sering juga disebut "tahap ilmiah").

Fase Teologi dilihat dari prespektif abad ke-19 sebagai permulaan abad pencerahan, dimana kedudukan seorang manusia dalam masyarakat dan pembatasan norma dan nilai manusia didapatkan didasari pada perintah Tuhan. Meskipun memiliki sebutan yang sama, fase Metafisika Comte sangat berbeda dengan teori Metafisika yang dikemukakan oleh Aristoteles atau ilmuwan Yunani kuno lainnya; pemikiran Comte berakar pada permasalahan masyarakat Perancis pasca-revolusi Perancis Revolusi.

Fase Metafisika ini merupakan justifikasi dari "hak universal" sebagai hal yang pada suatu wahana yang lebih tinggi dibanding otoritas tentang segala manusia untuk membatalkan perintah lalu, walaupun berkata kebenaran tidaklah disesuaikan kepada yang suci di luar semata-mata kiasan. Apa yang ia mengumumkan dengan istilah nya Tahap yang ilmiah, Yang menjadi nyata setelah kegagalan revolusi dan tentang Napoleon, orang-orang bisa temukan solusi ke permasalahan sosial dan membawanya ke dalam kekuatan di samping proklamasi hak azasi manusia atau kehendak Tuhan.

Comte melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organic yang kenyataan lebih dari sekedar jumlah bagian-bagian yang saling tergantung. Tetapi untuk mengerti kenyataan ini , metode penelitian empiris harus digunakan dengan keyakinan bahwa masyarakat merupakan suatu bagian dari alam seperti halnya gejala fisik. Andreski berpendapat, pendirian comte bahwa masyarakat meruapakan bagian dari alam bahwa memperoleh pengetahuan tantang masyarakat menuntut penggunaan metode-metode penelitian empiris dari ilmu alam lainnya. Comte melihat perkembangan ilmu tentang masyarakat yang bersifat alamiah ini sebagai puncak suatu proses kemajuan intelektual yang logis melalui mana semua ilmu-ilmu lainnya sudah melewatinya. Kemajuan ini mencakup perkembangan mulai dari tahap teologis purba, penjelasan metafisik, dan akhirnya sampai ke terbentuknya hukum-hukum ilmiah yang positif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline