Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Muhadhoroh di Majelis Ta'lim Rumah Iqro Jatibening

Diperbarui: 9 Februari 2022   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fauzi (Wasekjen GP Ansor Pondokgede)

Dalam upaya mempersiapkan kader-kader da'i (mubaligh) khususnya penerus kader Nahdlatul Ulama, yang berpengetahuan luas dan bermental, serta intelektual tinggi, Majelis Ta'lim Rumah Iqro diwilayah Jatibening Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. Melaksanakan kegiatan ini, yang mana akan berguna bagi siswa kelak, sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang, demikian disampaikan Ustadz Achmad Qusairy pimpinan Majelis Ta'lim Rumah Iqro saat menanggapi kegiatan muhadhoroh, Jumat, (04/02).

Ustadz Achmad Qusairy menjelaskan bahwa, kegiatan muhadhoroh ini sangat besar sekali manfaatnya bagi siswa di Majelis Ta'lim atau Sekolah madrasah. mereka akan terlatih untuk membaca dan menghafal materi yang akan disampaikannya saat mereka tampil, apalagi bagi siswa yang tampil dengan penampilan terbaik, kita akan berikan reward langsung, sehingga dengan adanya pemberian reward tersebut, akan semakin memacu semangat siswa untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan kultum masing-masing kelas, katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa, pelaksanaan kegiatan Muhadhoroh adalah kegiatan yang harus diikuti oleh semua siswa/santri yang ada di Majelis Ta'lim Rumah Iqro, dan diharapkan melalui kegiatan ini para siswa dilatih untuk berbicara menyampaikan ceramah, tahfidz, puisi serta nyanyi-nyanyian yang bernafaskan Islam didepan teman-temannya secara bergantian setiap Jumat, layaknya seorang mubaligh.

 Ustadz Achamd Qusairy juga mengatakan bahwa "ini tak lepas pula dari rangkaian amaliyah NU yang kami terapkan disini, semua siswa/santri kami berikan tugas bagaimana memimpin ratib, memimpin tahlil, membaca maulid diba' dan burdah juga kegiatan muhadhoroh (public speaking) yang dilakukan di acara ini. Adalah salah jika amaliyah-amaliyah NU ini sudah ketinggalan zaman, buktinya kami bisa mengamaliyahkan amalan tradisional sekaligus membentuk santri yang moderat juga modern" tegas beliau yang juga ketua PAC GP Ansor kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline