Desa Sajen, merupakan sebuah desa di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang menyimpan kekayaan dalam dunia industri mebel. Dengan populasi pengrajin kayu sebanyak 572 unit, desa ini menjadi sentra produksi mebel yang signifikan. Keahlian para warga di Desa Sajen dalam dunia kerajinan kayu merupakan tradisi turun-temurun dari keluarga. Peninggalan keterampilan dan keahlian ini menjadi kekuatan utama dalam mempertahankan identitas dan kualitas produk.
Industri mebel di Desa Sajen tidak hanya melibatkan proses produksi, namun juga mencakup berbagai bidang jasa pendukung yang berkaitan dengan perdagangan mebel. Jasa gergaji kayu, jasa ukir kayu, jasa oven kayu, dan jasa transportasi kayu menjadi sub-bidang yang memberikan kontribusi vital bagi keberlanjutan industri ini.
Desa Sajen mengalami masa emasnya sekitar tahun 1994 hingga 2005. Kerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM membawa desa ini ke puncak kejayaan, bahkan berhasil melakukan ekspor ke banyak negara. Namun, seiring berjalannya waktu, ketiadaan perhatian dan koordinasi yang memadai menyebabkan penurunan aktivitas industri, menciptakan periode stagnasi yang berlangsung hingga saat ini.
Meskipun Desa Sajen masih memegang peran dominan sebagai pusat industri mebel, terdapat tren penurunan yang patut diperhatikan. Industri mebel, yang dahulu menyumbang hingga 90% dari sektor industri desa, kini mengalami penurunan menjadi sekitar 60%. Fenomena ini menggambarkan perubahan dinamika ekonomi dan tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin lokal.
Industri mebel tidak hanya menjadi aspek penting dalam keberlangsungan budaya dan seni di Desa Sajen, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam penanganan masalah pengangguran. Perdagangan dalam industri mebel ini telah membantu mengurangi angka pengangguran, memberikan pekerjaan kepada warga desa, dan secara keseluruhan menjadi salah satu pilar utama perekonomian lokal.