Setetes Embun Pagi

Di saat sendiri tidak ada orang yang kita kenal. Berada jauh dari sanak saudara yang selalu memberikan kenyamanan. Bertemu dengan orang-orang baru yang belum pernah ada dalam kehidupan kita sebelumnya. Keadaan ini menjadi hal yang sangat menakutkan.

Menjadi tantangan tersendiri untuk menaklukkan rasa takut dan kurang nyaman. Satu-satunya jalan adalah menjawab setiap pertanyaan dengan kata-kata positif. Betah disana? Gimana nyaman tidak? Pertanyaan yang sangat lumrah dilontarkan untuk kita yang berada tempat baru. Rasanya ingin sekali menjawab semua pertanyaan dengan kata-kata memelas. Setidaknya untuk mendapatkan sedikit semangat atau dorongan dari yang bertanya. Tapi hal itu sia-sia saja karena kita akan merasakan dampak yang kurang menyenangkan di saat tidak ada yang bertanya.

Membanguna Self motivation mungkin salah satu jalan keluar dari masalah ini. Bagaimana menghadapi setiap kejadian sebagai sarana untuk mendidik kecerdasan interpersonal yang kurang terasah. Menjawab setiap pertanyaan dengan respon positif yang membuat senang siapapun yang bertanya.

Ketika kita berlindung di bawah naungan manusia, adakalanya kita luput dari pandangan mereka. Sekalipun pasangan suami-istri yang saling mencintai atau pejabat yang diawasi oleh pengamanan yang sangat ketat. Namun ketika kita berlindung di bawah naungan panciptanya manusia maka ketentraman itu akan tertanam ke dalam sanubari mengalir seperti darah yang membawa kehidupan. Itulah harta paling berharga yang tidak akan pernah bisa dicuri oleh siapapun.

Doa memulai pagi hari ini: “A’uzubikalimaatillahittaammaati minsyarrimaakhalaq”, artinya aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang Dia ciptakan. Semoga embun pagi ini bisa menghapuskan tempelan debu kemarin.

Selamat pagi, selamat beraktifitas. Semoga hari ini lebih menyenangkan dari hari kemarin. Semangaatt!!

________
Fauziah Humaira