Lihat ke Halaman Asli

Fauziah

Serenity

Lima Medali Perunggu untuk Aceh di OSN Manado 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima medali perunggu berhasil dibawa pulang putra-putri Aceh pada Olimpiade sains nasional (ONS) yang diadakan di Manado. Empat orang putra dan satu orang putrid masing-masing mereka meraih juara tiga dalam lomba ini. kali ini Aceh patut berbangga karena keberhasilan siswa Aceh dalam lomba bertaraf nasional itu tergolong yang terbanyak tahun ini. Lima peserta memperoleh perunggu dari 14 peserta yang diikut sertakan tahun ini.

[caption id="attachment_130750" align="aligncenter" width="320" caption="http://aceh.tribunnews.com/2011/09/17/siswa-aceh-rebut-lima-medali-osn-manado"][/caption]

Dari kanan ke kiri: Muhammad Nizami siswa SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh dalam bidang mata pelajaran astronomi, Irham Kasyful bidang studi biologi, Resty Fajrina SMA Putri Fatih Banda Aceh untuk mata pelajaran astronomi, Muhammad Lutfi dan Hafidz Dezulfakar berasal dari SMA Fatih Billingual Banda Aceh untuk mata pelajaran computer dan bidang studi fisika.

“Empat medali emas yang dipersembahkan siswa Aceh masing-masing diperoleh setelah menjadi juara I lomba karakter nasional siswa SMA yang diwakili delapan SMA Banda Aceh dan Aceh Besar, juara I lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional (siswa SMA Modal Bangsa), juara I MTQ putra-putri, dan juara I pencak silat kelas F Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Surabaya, Jawa Timur yaitu Munizal, siswa SMAN Lampeuneurut, Aceh Besar.” Serambi Nanggroe

Ini bukti keseriusan pemerintah dan masyarakat Aceh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Masih besar harapan untuk bisa terus dikembangkan sampai ke taraf internasional. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama berbagai pihak terkait termasuk orang tua dan lingkungan untuk mendukung kegatan belajar mengajar dan memupuk minat belajar anak.

Begitu banyak potensi yang tersembunyi ditanah rencong ini. Aceh membutuhkan pemimpin-pemimpin yang peduli dalam hal ini. Bukan pemimpin yang mematikan potensi yang ada tapi pemimpin yang mampu memberdayakan potensi yang telah ada. Aceh tanoh rencong, tanoh lon sayang udep ngon mate.

____________

Fauziah Humaira




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline