Lihat ke Halaman Asli

Fauziah

Serenity

Ayah... Baru Tiga Detik Berlalu

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah... baru tiga detik berlalu

Masih terasa hangat dalam dekapmu

Kecupan yang tak henti mendarat di pipiku

Kata manja yang buatku melangit di dekatmu

***

Ayah... baru tiga detik berlalu

Masih terasa harmoni detak jantungmu

Kau peluk erat tubuh kecilku

Menyatu dalam hangat nafasmu

***

Ayah... baru tiga detik berlalu

Detik yang tak pernah pudar

Apalagi terhapus oleh waktu

Bahagia seolah tak terstandar

Tuk mewakili arti detik itu

***

Ayah... baru tiga detik berlalu

Dalam tidur dan sadar

Ku dengar bisikmu “Bidadari kecilku”

Cinta dan sayangku selalu segar

Takkan berkurang sampai bila waktu

Fauziah Humaira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline