Design thinking adalah proses berfikir berbasis solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Design thinking sudah digunakan untuk menyelesaikan masalah pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Penerapan design thinking dilakukan dengan melalui lima fase yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Testing.
Pada dunia pendidikan, design thinking merupakan pola pikir dan pendekatan untuk pemecahan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran. Guru bisa menggunakan design thinking untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menghasilkan solusi, menyempurnakan solusi, dan menguji solusi. Design thinking dapat diterapkan atau diintegrasikan ke dalam mata pelajaran di kelas. Guru bisa menciptakan solusi yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Proses pembelajaran yang dilakukan melalui design thinking juga bisa menciptakan perangkat pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Keterampilan design thinking sangat penting dikuasai oleh guru dan juga peserta didik untuk menghadapi tantangan zaman supaya tetap bisa bersaing di dunia kerja.
Fase testing menjadi salah satu fase terpenting dalam proses berfikir design thinking. Fase testing digunakan untuk menguji prototype kepada pengguna. Di tahap ini akan terlihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan prototype dan mengumpulkan umpan balik berupa pengalaman mereka menggunakan prototype tersebut. Dengan demikian prototype akan mendapatkan masukan dan perbaikan untuk menyempurnakan prototype yang sudah dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H